Banyak Siswa Masih Bingung Memilih Program Studi

Jember, 19 Januari 2022
Proses pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022 sudah memasuki masa penetapan siswa yang memenuhi syarat untuk mendaftarkan diri (eligible) dan proses mengisikan data di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) oleh sekolah. Tahapan akan dilanjutkan dengan proses pendaftaran dimana siswa memilih program studi dan PTN tujuan pada tanggal 14 hingga 28 Februari 2022 nanti. Sayangnya masih banyak siswa yang bingung menentukan pilihan program studi.


Hal ini diungkapkan oleh Wakil Koordinator PKIH (Humas) Universitas Jember, Rokhmad Hidayanto di sela-sela kegiatan Edu Fair 1 tahun 2022 yang digelar oleh MAN Insan Cendekia Pasuruan di gedung serbaguna setempat (18/1). Menurut Rokhmad Hidayanto, seringkali dirinya dan kolega di Humas Universitas Jember mendapatkan pertanyaan umum seperti apa saja program studi yang ada di Universitas Jember, apa saja jalur masuk menjadi mahasiswa baru atau untuk siswa jurusan IPA bisa masuk program studi apa saja? Pertanyaan tersebut mengindikasikan siswa masih bingung dalam memilih program studi yang akan dituju.

“Kami sering sekali menerima pertanyaan seperti itu dari siswa baik di acara sosialisasi SNMPTN-SBMPTN maupun saat melayani konsultasi. Pertanyaan mendasar yang seharusnya bisa mereka dapatkan dengan hanya mengunjungi laman resmi PTN serta laman Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi atau LTMPT. Padahal tahapan memilih program studi dan PTN di jalur SNMPTN 2022 sudah di depan mata. Jika siswa masih bingung maka peluang untuk salah dalam memilih program studi akan besar. Dan jika siswa salah memilih program studi maka yang bakal susah yah siswa, orang tua bahkan sekolah dan perguruan tingginya,” ujar Rokhmad Hidayanto yang juga dikenal sebagai pegiat paduan suara di kampus ini.


Oleh karena itu pria yang akrab disapa Didung ini menganjurkan agar siswa SMA/MA/SMK giat mencari informasi mengenai sebuah program studi baik mengenai apa yang dipelajari, kekhasan, sistem perkuliahan hingga apa yang didapat jika kuliah di program studi tertentu. Dirinya lantas mengingatkan siswa agar selalu berkonsultasi dengan sekolah terutama guru BK yang mengetahui rekam jejak akademis siswa serta orang tua sebagai penyedia biaya. Menurutnya segitiga siswa, guru dan orang tua ini bakal menentukan keberhasilan menembus seleksi masuk ke perguruan tinggi.

“Mumpung masih ada waktu, ayo cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai program studi beserta informasi pendukung lainnya semisal biaya kuliah. Ingat, pilih program studi yang sesuai dengan minat atau cita-cita Anda. Kedua, sesuaikan dengan kemampuan akademis Anda agar tidak lantas memaksakan diri, di sini pentingnya berkonsultasi dengan guru di sekolah. Ketiga jangan lupa mohon doa restu orang tua sebab mereka yang akan membiayai kuliah Anda,” pesan Rokhmad Hidayanto kepada para siswa yang merupakan siswa MAN Insan Cendekia, serta MA negeri dan swasta yang ada di Pasuruan.


Beberapa siswa yang hadir di acara ada yang sudah mulai menetapkan pilihan, seperti diungkapkan Aulia Qisthiana, siswi MAN 2 Pasuruan ini mengimpikan kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Jember karena ingin piawai meracik obat herbal. Sementara Ainur Rofiah dari MA Daarut Taqwa lebih tertarik memilih program studi yang terkait pertanian. “Saya masih mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai program studi di rumpun pertanian sebab ada program Studi Agrobisnis, Agroteknologi dan Teknik Pertanian. Kadang masih bingung beda diantara program studi itu apa yah? Oleh karena itu saya sangat terbantu dengan adanya acara seperti ini sebab bisa bertanya langsung ke perguruan tinggi,” tutur Ainur Rofiah.

Sementara itu Kepala Sekolah MAN Insan Cendekia Pasuruan, Syamsul Ma’arif menjelaskan kegiatan Edu Fair 1 yang mengambil tema “Pendidikan Menyelamatkan Masa Depan” digelar dalam rangka memberikan informasi terkait seluk beluk PTN beserta jalur masuknya bagi siswa MA negeri dan swasta di Pasuruan. Kegiatan juga melibatkan segenap guru BK yang ada di MA negeri dan swasta di Pasuruan yang tergabung dalam Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Pasuruan. Harapannya, siswa memperoleh informasi langsung dari masing-masing perwakilan PTN yang hadir. Diantara PTN yang hadir adalah Universitas Jember, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Gadjah Mada, UIN Maliki Malang, UIN Sunan Ampel dan perguruan tinggi lainnya. (iim)

Skip to content