[:id]Menteri Pertanian RI Ajak Mahasiswa Tak Ragu Jadi Petani[:]

[:id][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Jember, 24 Mei 2018

Sore itu gedung Soetardjo Universitas Jember penuh sesak dengan ribuan mahasiswa yang antusias mendengarkan pemaparan kuliah umum dari Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian RI (23/5). Derasnya hujan yang turun tidak mengurangi antusiasme mahasiswa menyimak pemaparan menteri yang juga wirausahawan sukses itu. “Saya minta agar mahasiswa tidak ragu jadi petani,” ajak Andi Amran Sulaiman yang disambut gemuruh tepuk tangan semua yang hadir, yang didominasi oleh para mahasiswa dari Universitas Jember dan perguruan tinggi lain di seputaran Jember. Tampak hadir pula perwakilan dari instansi terkait seperti jajaran Dinas Pertanian Jember, TNI AD, dosen dan pemerhati bidang pertanian. Sementara Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember mendapatkan tugas menjadi moderator diskusi.

“Coba perhatikan, sembilan dari sepuluh orang terkaya di negeri ini adalah mereka mereka yang berkecimpung di bidang pertanian dan atau agribisnis. Jadi bagi mahasiswa yang kuliah di bidang pertanian jangan pernah minder,” ujar Menteri Pertanian memberikan semangat bagi para yuniornya. “Dunia pertanian membutuhkan ide kreatif dan inovasi dari para mahasiswa dan dosen, agar cita-cita Indonesia menjadi lumbung pangan dunia di tahun 2045 dapat terwujud,” imbuhnya. Untuk mewujudkan target tersebut, dirinya lantas memaparkan program-program yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian dan jajarannya.

Langkah pertama adalah penyempurnaan regulasi yang ada, penataan SDM, penataan anggaran dan lainnya. “Bahkan saya secara khusus meminta kepada KPK untuk menempatkan stafnya di Kementerian Pertanian, tujuannya agar tidak ada lagi suap, gratifikasi bahkan korupsi di kementerian yang saya pimpin,” kata pria asal Sulawesi Selatan yang sukses dengan berbagai paten di bidang pertanian ini. Andi Amran Sulaiman lantas menginformasikan kesuksesan Kementerian Pertanian yang sudah berhasil mengekspor bawang merah, jagung hingga ayam ke luar negeri. Prestasi yang sebelumnya belum pernah dicapai.

Dengan gayanya yang aktraktif dan persuasif ditambah dengan pemaparan informasi yang mendukung, tak pelak banyak mahasiswa yang lantas ingin mengajukan pertanyaan kepada Menteri Pertanian. Terbukti saat sesi diskusi begitu banyak peserta yang ingin mengajukan pertanyaan. Salah satu pertanyaan menggelitik datang dari Ayu Safitri, mahasiswi Politeknik Negeri Jember. “Saya anak petani, kebetulan Bapak saya menanam tembakau. Mengapa yah Pak, sebagai petani Bapak saya tidak kunjung kaya,” tanya Ayu Safitri yang disambut tepuk tangan dan aplaus panjang para hadirin. Pertanyaan Ayu Safitri, mendapatkan apresiasi dari Menteri Pertanian. “Ini pertanyaan yang saya tunggu,” katanya. Andi Amran Sulaiman lantas menjelaskan jika berwirausaha dengan cara menjadi petani modern adalah jawaban dari pertanyaan Ayu Safitri.

Suasana makin heboh saat lima mahasiswa yang mengajukan pertanyaan mendapatkan hadiah langsung dari Andi Amran Sulaiman. Tidak hanya memberikan hadiah uang, Andi Amran Sulaiman membuktikan sarannya kepada para mahasiswa yang hadir agar berani menjadi wirausaha di bidang pertanian dengan cara memberikan bibit jagung dan pupuk yang diberikan kepada salah seorang penanya dari Fakultas Pertanian Universitas Jember. “Untuk adik-adik mahasiswa, belajarlah dengan tekun, disiplin, pantang menyerah dan jangan lupa berdoa agar sukses,” tutur Andi Amran Sulaiman yang saat kuliah dari tingkat sarjana hingga doktoral selalu meraih IPK sempurna ini.

Kegiatan kuliah umum Menteri Pertanian disambut positif oleh Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember. Menurutnya penjelasan dan motivasi yang disampaikan diharapkan dapat menambah khazanah informasi mengenai kondisi pertanian Indonesia saat ini, baik bagi dosen maupun mahasiswa. “Universitas Jember bangga mendapatkan kunjungan dari Menteri Pertanian, apalagi Kampus Tegalboto sudah menetapkan visi dan misi yang mendukung pengembangan sains, teknologi, dan, seni yang inovatif, berwawasan lingkungan, bisnis, dan, pertanian industrial untuk kesejahteraan mayarakat,” pungkas Moh. Hasan. (iim)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][:]

Skip to content