[:id]Rektor Universitas Jember : Tanpa Kualitas Maka Bakal Terlibas ![:]

[:id][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Jember, 18 Mei 2018

Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember mengingatkan bahwa perguruan tinggi yang abai akan kualitas maka akan terlibas. Untuk memperbaiki kualitas perguruan tinggi, maka pembenahan sistem penjaminan mutu internal menjadi sebuah keharusan. Peringatan ini disampaikan Moh. Hasan saat memberikan pengarahan kepada 11 perwakilan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam kegiatan workshop Sistem Penjaminan Mutu Internal, Penyamaan Persepsi dan Koordinasi Implementasi Program Asuh Universitas Jember 2018, di aula lantai 3 gedung Rektorat (18/5). Salah satu usaha yang dilakukan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk memperbaiki kualitas perguruan tinggi adalah dengan menjalankan Program Asuh, dimana perguruan tinggi yang telah mendapatkan akreditasi A mengasuh PTS disekitarnya.

“Di era saat ini, maka kualitas yang diwujudkan dalam akreditasi menjadi acuan bagi masyarakat dalam memilih tempat menuntut ilmu. Akreditasi dapat diraih jika perguruan tinggi memiliki standar yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Untuk itu Program Asuh didesain guna  mengembangkan standar penjaminan mutu internal secara gradual. Sebagai bagian dari Kemenristekdikti, Universitas Jember mendapatkan amanah turut membina sebelas PTS. Amanah ini mengacu kepada keberhasilan Universitas Jember menjalankan Program Asuh di enam PTS pada tahun lalu,” tutur Moh. Hasan yang juga membuka pintu kerjasama di bidang lain, di luar Program Asuh kepada sebelas PTS yang hadir.

Sementara itu dalam laporannya, Sholeh Avivi, koordinator Program Asuh Universitas Jember dari Lembaga Pengembangan Pembelajaran & Penjaminan Mutu menjelaskan, ada tiga program utama yang akan dijalankan, yakni membangun sistem penjaminan mutu internal termasuk di dalamnya pembenahan rencana strategis PTS. Kedua, melatih auditor mutu di masing-masing PTS, dan pendampingan dalam penyusunan borang akreditasi program studi di PTS. “Kegiatan hari ini diselenggarakan agar ada kesamaan persepsi antara Universitas Jember dengan PTS yang diasuh, untuk itu kami sengaja mengundang pimpinan PTS, ketua yayasan dan pejabat badan penjaminan mutu di PTS. Materi yang diberikan adalah kebijakan nasional sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi, standar pendidikan tinggi, pengukuran mutu pendidikan tinggi, serta budaya membangun mutu,” ujar Sholeh Avivi.

Kesebelas PTS yang diasuh oleh Universitas Jember adalah Universitas PGRI Banyuwangi, Universitas Merdeka Ponorogo, Universitas Merdeka Pasuruan, Universitas Moch. Sroedji Jember, IKIP PGRI Jember, Stikes dr. Soebandi Jember, Akbid dr. Soebandi Jember, Akbid Bina Husada Jember, Stikes Harapan Bangsa, dan IKIP Mataram, NTB. Khusus untuk STIE Widya Gama Lumajang mengikuti Program Asuh dengan biaya sendiri. Nantinya untuk setiap PTS, Universitas Jember mengerahkan lima fasilitator yang akan mendampingi pembenahan dan pengembangan sistem penjaminan mutu internal masing-masing PTS.

Kesiapan untuk mengikuti Program Asuh yang dijalankan oleh Universitas Jember disampaikan oleh Yeti Kurniasih, Wakil Rektor II IKIP Mataram. “Kami senang dapat bergabung dalam Program Asuh, harapannya kami bisa mendidik para auditor penjaminan mutu mengingat Lembaga Penjaminan Mutu Internal di IKIP Mataram sudah ada, namun mutu auditornya yang masih harus ditingkatkan. Kami juga tertarik untuk menjalin kerjasama dengan Universitas Jember khususnya di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” ucap Yeti Kurniasih. (iim)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][:]

Skip to content