Profesi Internal Auditor Harus Jadi Penasehat Terpercaya Organisasi di Era Disrupsi

Jember, 24 Mei 2021
Kondisi dunia yang mengalami disrupsi di segala bidang membuat semua organisasi wajib bersiap menghadapi perubahan yang makin sering terjadi. Disrupsi ini bisa disebabkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi atau bahkan seperti yang sekarang terjadi, disebabkan oleh pandemi Covid-19. Oleh karena itu profesi internal auditor sebagai salah satu fungsi vital di organisasi atau perusahaan harus menjadi mitra terpercaya agar mampu membawa organisasi selamat mengarungi lautan perubahan. Peringatan ini disampaikan oleh anggota Dewan Gubernur The Institute of Internal Auditors Indonesia (IIA), Yullyan, secara daring di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jember (24/5).

Menurut Yullyan, internal auditor memiliki peran penting dalam sebuah organisasi karena menjalankan audit keuangan, audit kinerja, mengawasi proses bisnis perusahaan, memberikan konsultasi serta penilaian secara obyektif atas pencapaian organisasi atau perusahaan. Termasuk menjadi ujung tombak pencegahan korupsi di sebuah organisasi. “Intinya internal auditor harus jadi penasehat terpercaya bagi organisasi atau perusahaan di era disrupsi. Hanya saja internal auditor tidak memberikan penilaian seperti Wajar Tanpa Pengecualian, Wajar Dengan Pengecualian dan sebagainya seperti yang dilakukan oleh eksternal auditor,” jelas Yullyan yang tampil dalam webinar bertema “Internal Auditor Sebagai Trusted Advisor Dalam Lingkungan Terdisrupsi” yang digelar oleh FEB Universitas Jember dengan IIA.

Yullyan lantas mencontohkan kala pandemi Covid-19 mulai merebak, seorang internal auditor harus mampu memetakan situasi, membuat standar operasional prosedur penangulangan Covid-19 hingga memprediksi akibat pandemi Covid-19 terhadap organisasi atau perusahaan. Begitu pula saat dunia dikenalkan dengan mata uang krypto maka seorang internal auditor pun harus tahu apa itu mata uang krypto sehingga mampu memberikan masukan kepada organisasi sehingga organisasi bisa menghasilkan kebijakan dan strategi yang tepat.

Oleh karena itu Yullyan menyarankan setiap internal auditor selalu berlaku profesional dengan menguasai disiplin ilmunya, baik terkait keilmuan akuntansi dan audit maupun ilmu pengetahuan lainnya. Kedua, mampu membangun relasi yang baik dengan kolega dan pimpinan serta memiliki sikap kepemimpinan yang kuat. Ketiga seorang internal auditor harus seorang pembelajar, memiliki pandangan terbuka serta patuh pada aturan dan etika auditor. “Untuk menjadi penasehat terpercaya bagi organisasi internal auditor juga harus tahu, paham dan aware bisnis organisasinya, kondisi industri dimana perusahaan berada sambil mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada,” jelasnya.

Webinar kali ini adalah kelanjutan dari penandatanganan kerjasama antara FEB Universitas Jember dengan IIA yang dijalin sejak tahun 2019 lalu. Webinar diikuti oleh 250 peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa FEB Universitas Jember, internal auditor dari perusahaan dan pemerintah kabupaten di Besuki Raya dan peserta lainnya. “Webinar kali ini digelar dalam rangka Bulan Kepedulian Audit Internal Internasional yang jatuh di setiap bulan Mei. Selain tentunya sebagai usaha membangun pengetahuan, persepsi dan awareness akan profesi audit internal,” ungkap Dekan FEB Universitas Jember Prof. Istifadah.

Sementara itu dukungan kerjasama antara FEB Universitas Jember dengan IIA disuarakan oleh Rektor Universitas Jember. Menurut Iwan Taruna, era saat ini digambarkan banyak pakar sebagai era VUCA, yakni Volatility (penuh gejolak), Uncertainity (ketidakjelasan), Complexity (kompleks) dan Ambiguity (ambigu) yang menyebabkan banyak perubahan atau disrupsi di semua bidang kehidupan. Dan kondisi disrupsi menemukan momentumnya kala pandemi Covid-19 mendera dunia.

“Dunia pendidikan tinggi pun tak luput dari disrupsi, contoh kecilnya seperti yang dilakukan oleh FEB Universitas Jember dan IIA saat ini. Kuliah dan seminar secara daring makin banyak, kemudian para praktisi dari berbagai bidang saat ini bisa dengan leluasa memberikan materi kuliah melalui webinar kepada warga kampus dalam kerangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” ujar Iwan Taruna. Selain menampilkan pembicara anggota Dewan Gubernur IIA, Yullyan, panitia juga menampilkan pembicara Dekan FEB, Prof. Istifadah dan Ketua Program Magister Akuntansi FEB Universitas Jember, Siti Maria Wardayati, serta Presiden IIA, Angela Simatupang. (iim)

Skip to content