Jember, 7 September 2021
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jember mendapatkan kehormatan menjadi tuang rumah sidang pleno Aliansi Program Studi Manajemen dan Bisnis Indonesia (APSMBI). Sebagai informasi APSMBI adalah organisasi yang menaungi seluruh Program Studi Manajemen dan Bisnis yang ada di perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia. Sidang pleno kali ini mengagendakan pembahasan penyempurnaan AD/ART APSMBI, sekaligus menentukan arah pengembangan program kerja APSMBI ke depan dalam rangka menyesuaikan dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Sidang pleno digelar secara hibrid, dengan pertemuan luring terbatas dan daring yang diikuti oleh 300 peserta dari perwakilan Program Studi Manajemen dan Bisnis yang ada di PTN/PTS di seluruh Indonesia (7/9).
Menurut Ketua panitia kegiatan, Ika Barokah Suryaningsih, pembahasan arah pengembangan program kerja APSMBI menjadi salah satu agenda utama, pasalnya pengurus APSMBI ingin agar program kerja APSMBI selanjutnya selaras dengan program MBKM yang digagas oleh KemendikbudRistek. “Diantaranya membahas penyusunan kurikulum Program Studi Manajemen dan Bisnis, konversi kegiatan magang yang dilakukan oleh mahasiswa, dan program pertukaran mahasiswa,” jelas Ika yang juga menjabat sebagai sekertaris APSMBI wilayah regional Jawa, Bali dan Nusa Tenggara ini.
Pembahasan mengenai program magang bagi mahasiswa menjadi salah satu fokus bahasan dalam program kerja APSMBI. Pasalnya seperti yang sudah diketahui program MBKM memberikan kesempatan bagi mahasiswa mencari pengalaman sekaligus ilmu di luar kampus berupa kegiatan magang, penelitian, program kemanusiaan, kewirausahaan dan kegiatan lainnya. “Sebagai contoh FEB Universitas Jember sudah memulai program magang berbayar yang bekerjasama dengan PT. Inti Daya Sejati. Dalam program magang berbayar ini, mahasiswa magang selama enam bulan di berbagai cabang PT. Inti Daya Utama di Indonesia, dan selama magang mereka sekaligus mendapatkan penghasilan. Sudah ada 10 mahasiswa kami yang magang, dan semester ini kami diminta mengirimkan kembali mahasiswa di program magang berbayar, para mahasiswa ini tengah kami seleksi,” imbuh Ika Barokah Suryaningsih lagi.
FEB Universitas Jember juga mengirimkan mahasiswanya untuk magang di industri keuangan dan pemerintahan, seperti yang diungkapkan oleh Dekan FEB Universitas Jember, Prof. Istifadah. Menurutnya salah satu lokasi magang ada di Bank Syariah Indonesia yang selain memberikan pengalaman kerja, juga memberikan pelatihan bagi mahasiswa yang magang. “Sementara kerjasama dengan pemerintah kami wujudkan melalui MoU dengan Pemkab Jember, dimana beberapa dosen magang di PDAM Jember, bahkan Dinas Pariwisata Jember juga aktif memberikan masukan untuk penyempurnaan kurikulum khususnya mengenai kearifan lokal,” ungkap Prof. Istifadah. Selain menggelar sidang pleno, panitia mengadakan lokakarya bertema “Link & Match Perguruan Tinggi dan Industri Dalam Mensukseskan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka”.
Pembahasan mengenai magang sebagai salah satu agenda sidang pleno APSMBI didukung oleh Rektor Universitas Jember yang membuka secara resmi kegiatan. Menurut Iwan Taruna yang juga menjadi salah satu pemateri kunci dalam kegiatan lokakarya, tantangan dunia pendidikan tinggi saat ini adalah bagaimana mengurangi kesenjangan antara kemampuan lulusan dengan kebutuhan dunia kerja. “Selain harus memiliki knowledge, skill dan attitude, lulusan dunia perguruan tinggi diharapkan tangguh dan adaptif di era revolusi 4.0 yang selalu dinamis. Oleh karena itu program MBKM yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mencari pengalaman di luar kampus bahkan hingga 3 semester bertujuan memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa, sekaligus membuka masukan dari dunia industri bagi perguruan tinggi,” kata Iwan Taruna.
Sebelumnya, Ketua APSMBI, Ulil Hartono menyampaikan apresiasi secara daring atas keberhasilan FEB Universitas Jember menggelar sidang pleno APSMBI di tahun 2021. Menurutnya FEB Universitas Jember turut mewarnai perjalanan APSMBI, sebab kebangkitan APSMBI juga dihasilkan pada sidang pleno APSMBI tahun 2018 yang juga digelar di Jember. “Jadi, dua kali sidang pleno APSMBI yang diadakan di Jember menjadi era baru bagi pengembangan APSMBI, cuman bedanya kali ini sidang pleno dilaksanakan secara hibrid, gabungan luring terbatas dan daring mengingat pandemi Covid-19 masih mendera kita,” tutur Ulil Hartono, alumnus FEB Universitas Jember yang kini menjadi Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya.
Selain menampilkan pemateri Rektor Universitas Jember, lokakarya juga menghadirkan Plt. Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Jember, H. Syafii dan Wakil Rektor I Universitas Jember, Prof. Slamin. Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan perwakilan dari Bank Syariah Indonesia memberikan materi secara daring. (iim)