Expo KKN, Ajang Unjuk Gigi Hasil Kreatifitas Mahasiswa

Kuliah Kerja Nyata atau KKN yang sudah di tempuh oleh mahasiswa semester akhir selama kurang lebih satu bulan yang tersebar diberbagai daerah itu menghasilkan berbagai wujud kreativitas dari tiap-tiap kelompok yang berasal dari tiap-tiap program studi yang berbeda.

Ekspo yang di laksanakan pada hari Sabtu, 27 Agustus 2022 itu menampilkan banyak hasil kreativitas mahasiswa KKN mulai dari produk olahan, website, sampai kerajinan tangan yang berhasil mereka temukan dari potensi pada tiap-tiap daerah yang mereka tempati.

 Contoh produk olahan yang ada salah satunya dari Kelompok 308 dari daerah Desa Tarum yang membuat produk olahan lele menjadi produk olahan berupa nugget dan krupuk yang terbuat dari daging, tulang sampai kepala lele. Menurut Shinta Ridziyatus S dari Program Studi Akutansi mengatakan bahwa “Desa Tarum memang sudah banyak budidaya lele jadi kami memanfaatkan mulai dari pembudidayaan sampai pengolahan.” Shinta juga menambahkan bahwa “Produk olahan lele ini memiliki beberapa kelebihan, umumnya nugget berasal dari daging ayam dan daging lainnya, mungkin apabila seseorang tidak terlalu menyukai dagung lele bisa beralih ke nugget, nugget ini juga memiliki bau yang tidak terlalu menyengat. Selain itu terdapat kerupuk yang terbuat dari tulang sampai kepala lele, dengan ini tidak ada limbah yang terbuang”.

Selain olahan lele, salah satu kreativitas yang berhasil di kembangkan oleh mahasiswa KKN ini yaitu Genting dari Ampas Tebu yang berhasil dibuat oleh mahasiswa KKN dari kelompok 343 yang berlokasi di desa Mangli Wetan. “Desa mangli wetan banyak tebunya, Tebu tersebut dikitim dari pabrik gula Pradjekan untuk diolah, namun selanjutnya ampas tebu hanya dibakar, karena itu muncul ide untuk pembuatan suatu yang dapat dibuat dari ampas tersebut, dari desa sangat menyambut baik ide kami” M. Zachrie A. juga menambahkan bahwa pembuatan genting ini dimulai dengan ampas tebu yang disaring sampai halus selanjutnya ditambahi campuran seperti semen sampai akhirnya menjadi sebuah genting.

Dari kelompok KKN lain seperti kelompok 321 dari desa Kemuning juga menghasilkan wisata alam yang dinamakan bukit Ploseran, “Disana dibangun akses oleh mahasiswa KKN seperti gerbang sampai kapal bamboo untuk selanjutnya dapat menjadi wisata alam didesa ini dan terkenal di daerah Jember” Hal ini disampaikan oleh Kurniawati dari Fakultas Hukum.

Selain itu menurut salah satu Dosen Pengampu Lapangan Fakultas Keperawatan, Bapak Mashuri  mengatakan bahwa tujuan khusus ekspo ini guna publishing atau promosi produk yag dihasilkan dari pendampingan UMKM selama mahasiswa melaksanakan KKN. Beliau menambahkan bahwa “Desa diharapan mampu meningkat status ekonominya, masyarakat juga memiliki pengetahuan mengenai branding, terbuka wawasan untuk berwirausaha melalui giat UMKM yang digiatkan oleh mahasiswa kita”

Disusun oleh : Isna Zukhrofa – Fakultas Keperawatan

Skip to content