Jember. Program Studi (Prodi) Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember menyadari akan tantangan bahwa bahasa akan selalu berkembang di tengah arus industralisasi dan globalisasi serta persaingan dalam meraih peluang pekerjaan dewasa ini. Perkembangan tehnologi yang mulai diikuti oleh perkembangan industri bahasa, membuat pekerjaan sebagai penerjemah tak dapat dipisahkan dari segala sektor, seperti tehnologi, media massa jurnalistik, hukum, medis, pengelolaan jurnal ilmiah, bidang perfilman, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya, Prodi Sastra Inggris memandang perlu ada langkah strategis untuk beradaptasi dengan realitas tersebut dengan menyiapkan mahasiswanya menghadapi tantangan ini.
Bertempat di Aula Sultan Takdir Alisjahbana, Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember menyiapkan dan membekali mahasiswanya dengan skill di bidang penerjemahan secara luring pada Hari Sabtu, 17 September 2022. Kegiatan pelatihan dan uji kemampuan menerjemah untuk 100 mahasiswa semester 5 hingga 7 dilakukan dengan mengundang professional HPI di bidang Terjemahan, Anna Wiksmadhara. “Tujuan pelatihan ini adalah untuk merealisasikan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Prodi yang dibebankan pada Matakuliah Translation, yaitu untuk meningkatkan kualitas matakuliah Terjemahan dan menumbuhkan minat mahasiswa di bidang penerjemahan, sehingga salah satu profil lulusan Prodi yaitu lulusan menjadi penerjemah professional tercapai.” Jelas Indah Wahyuningsih, S.S.,M.A. selaku Ketua Program Studi Sastra Inggris. Pembekalan pada tanggal 17 September ini dilanjutkan dengan pelaksanaan ujian kemahiram menerjemahkan bagi mahasiswa oleh HPI pada hari Minggu, 18 September 2022. Kegiatan ini dibiayai oleh pemerintah dari Hibah Program Kompetensi Kampus Merdeka (PKKM) 2022.
Hadir sebagai narasumber adalah Anna Wiksmadhara, penerjemah profesional sekaligus sekretaris Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) dengan pengalaman menerjemahkan bahasa selama lebih dari 23 tahun. Anna juga seorang spesialis dalam menerjemahkan bidang Migas. “Kami menghadirkan Beliau karena reputasi dan kompetensi serta skill yang dimiliki. Bu Anna memiliki kemampuan sanggup menerjemahkan teks medis, hukum, keuangan, dan telekomunikasi. Beliau juga seorang dosen praktisi mata kuliah penerjemah di Politeknik Negeri Jakarta.” Lanjut perempuan lulusan dari Leeds University di Inggris ini.
Kegiatan ini mendapat sambutan luar biasa dari para mahasiswa. “Aku berharap untuk mendapatkan ilmu yang lebih tentang penerjemahan secara detail hingga ke gambaran-gambaran kecil dari seluruh gambaran besarnya,” kata Firnanda Novalia Anisha, mahasiswi program Studi Sastra Inggirs, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember yang mengikuti pelatihan penerjemah dan uji kemampuan menerjemah dengan antusias, “Menerjemahkan ternyata tidak harus secara literal, namun juga bisa secara kontekstual dan semantik,” tuturnya lebih lanjut.
Sementara itu, Laila Iftitah menyampaikan hal harapannya dengan mengikuti pelatihan ini, “Saya berharap untuk saya mendapatkan wawasan tentang penerjemahan. Pelatihan ini mengembangkan wawasan saya. Dengan ini, saya bisa mengukur sejauh mana saya tahu tentang ketidaktahuan saya mengenai penerjemahan. Pelatihan ini sangat membantu, apalagi saya berasal dari keluarga miskin dan melarat. Acara ini gratis dan juga termasuk sertifikasi, nanti bisa saya masukkan ke dalam CV saya untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus,” Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember bersama Himpunan Penerjemah Indonesia sangat berharap bahwa dari program pelatihan penerjemahan dan uji kemampuan penerjemah yang berlangsung setidaknya lebih dari 70% mahasiswa yang mengikuti program ini mendapatkan sertifikat dengan nilai Baik agar bisa dipakai untuk modal bekerja di industri penerjemahan serta diakui kompetensi menerjemahnya oleh Himpunan Penerjemah Indonesia. Sejumlah 100 peserta mengikuti kegiatan ini. [BAK]