Jember, 5 Februari 2022
Penulis sekaligus Duta Baca Indonesia, Gol A Gong berpendapat perlu dukungan politik anggaran untuk meningkatkan minat baca di Indonesia. Pasalnya saat ini ada dua masalah utama terkait peningkatan literasi nasional, yakni sulitnya akses buku dan distribusi buku yang tidak merata. Menurut penulis yang tenar dengan novel Balada Si Roy ini, masyarakat Indonesia terutama di luar Jawa dan khususnya di wilayah Indonesia timur seperti Papua dan Maluku sulit mendapatkan buku karena minimnya jumlah percetakan dan penerbitan buku berkualitas. Sementara membeli buku bermutu berat di ongkos kirim, terkadang bahkan biaya kirim buku bisa dua kali lipat harga buku itu sendiri. Pernyataan ini disampaikan oleh Gol A Gong saat menjadi pembicara dalam kegiatan “Safari Literasi Nasional” yang digelar di auditorium Universitas Jember (5/2).
“Dari pengalaman saya selama ini, minat baca masyarakat Indonesia cukup tinggi, namun kendala sulitnya akses buku dan distribusi buku yang tidak merata membuat literasi media kita masih belum meningkat. Oleh karena itu harus ada dukungan politik anggaran dari pemerintah, baik pemerintah pusat hingga daerah semisal mendukung keberadaan usaha penerbitan buku, menyediakan dana untuk pengembangan perpustakaan dan Taman Baca Masyarakat bahkan jika perlu memberikan subsidi ongkos kirim pembelian buku. Oleh karena itu saya mendorong kalangan akademisi seperti Universitas Jember untuk melakukan kajian ilmiah dan pembuatan naskah akademik yang bisa digunakan sebagai landasan kebijakan bagi pemerintah untuk membuat kebijakan yang dapat meningkatkan minat baca,” ujar Gol A Gong yang sudah 40 tahun menekuni dunia kepenulisan.
Penulis yang telah menerbitkan 300 buku lebih ini lantas mengajak peserta yang hadir untuk tidak terjebak pada penilaian yang menyebutkan bahwa orang Indonesia malas membaca. Caranya dengan mendorong semakin banyak warga yang memanfaatkan perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang ada. Kedua, mencoba mengabungkan literasi media dengan literasi lainnya seperti literasi keuangan, literasi usaha dan lainnya. “Kalau hanya literasi media dalam rangka meningkatkan minat baca saja mungkin banyak yang kurang berminat. Misalnya bisa dicoba TMB juga mengajarkan bagimana memanfaatkan potensi sekitar sehingga memberikan keuntungan secara ekonomis bagi masyarakat. Saya pernah mendatangi TBM yang juga mengajak warga mengolah hasil tanaman lidah buaya sebagai minuman kesehatan. Jadi, minat baca meningkat warga pun mendapatkan penghasilan tambahan,” ujar Gol A Gong yang mengembangkan TBM Rumah Dunia di kediamannya di kota Serang.
Kegiatan Safari Literasi Nasional dibuka secara resmi oleh Kepala UPT Perpustakaan Universitas Jember, Ida Widiastuti. Dalam sambutannya Ida Widiastuti menjelaskan jika kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama antara UPT Perpustakaan Universitas Jember dengan Perpustakaan Nasional RI. Jember sendiri menjadi kota ke enam belas yang disinggahi oleh Gol A Gong sebagai Duta Baca Indonesia bersama tim, dari rencana 33 kota yang akan disinggahi di Jawa, Bali, NTB hingga NTT. Kegiatan Safari Literasi Nasional dimulai pada 17 Januari 2022 lalu dan akan berakhir pada bulan April 2022 nanti. “Kami bangga dipilih sebagai perguruan tinggi pertama yang menjadi tuan rumah kegiatan Safari Literasi Nasional yang menghadirkan Gol A Gong sebagai Duta Baca Indonesia. Semoga minat baca masyarakat Jember makin meningkat sebab menurut UNESCO idealnya setiap orang membaca tiga buku baru tiap tahunnya,” ujar Ida Widiastuti.
Selain menampilkan Gol A Gong, panitia menghadirkan penulis dan pemilik penerbitan Epigraf, Daniel Mahendra, yang banyak menjelaskan seluk beluk penerbitan buku. Penampilan keduanya dipandu oleh Prof. Ristya Endah Widi Yani yang juga Kepala UPT Penerbitan Universitas Jember. Sarasehan dimeriahkan dengan penampilan Sahabat Perpustakaan Universitas Jember serta unjuk kebolehan dari adik-adik yang tergabung dalam TBM Untukmu Si Kecil (USK) serta TBM lainnya yang ada di Jember. Peserta yang hadir adalah perwakilan TBM di Jember, perwakilan Bank Indonesia, dan kalangan PTN dan PTS di Jember dan sekitarnya serta para pegiat literasi media lainnya. (iim)