Wakapolri Menjadi Dosen Luar Biasa FH UNEJ

Jember, 17 Mei 2022
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen. Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si., resmi menjadi dosen luar biasa di Fakultas Hukum Universitas Jember. Kehadiran Komjen. Gatot Eddy Pramono di FH Universitas Jember ini disambut dengan acara “silaturahmi Wakapolri bersama sivitas akademika FH UNEJ” yang digelar di aula FH Universitas Jember, (14/5).
Dalam sambutannya Komjen. Gatot Eddy Pramono mengatakan, perkembangan persoalan hukum sangat dinamis. Hal ini menurutnya tidak terlepas dari penggunaan perangkat teknologi dalam kehidupan bermasyarakat.
Oleh karena itu menurut Komjen. Gatot Eddy Pramono kolaborasi antara praktisi hukum dengan akademisi bidang hukum diperlukan. Karena menurutnya, banyak persoalan hukum yang melihat kasus terkadang tidak sesuai dengan teori hukum.


“Terkadang di lapangan juga agak sulit menerapkannya. Contoh bagaimana kasus seorang nenek mencuri makanan namun harus dihadapkan pada kasus pidana. Oleh karena itu sekarang kita (POLRI) juga melakukan suatu perubahan dalam penyelesaian hukum,” ujar Komjen. Gatot Eddy Pramono.
Menurut Komjen. Gatot Eddy Pramono, pola kejahatan-kejahatan baru saat ini mulai bermunculan. Padahal menurutnya, belum ada ketentuan hukumnya, ini menjadi masalah bersama yang harus diselesaikan. Oleh karenanya menurutnya, perlu adanya kolaborasi yang baik antara praktisi dan akademisi hukum.


“Kasus-kasus baru ini perlu dilakukan diskusi bagaimana kesesuaian antara teori hukum dan kasus yang ada dilapangan. Karena ada perbuatan seseorang yang menguntungkan secara ekonomi dan merugikan pihak lain tetapi belum ada ketentuan hukum yang bisa digunakan untuk memberikan sanksi pada pelaku,” imbuhnya.


Sementara itu, Dekan FH Universitas Jember, Bayu Dwi Anggono mengatakan, kesediaan Wakapolri menjadi dosen luar biasa di FH merupakan role model antara Polri dengan perguruan tinggi. Menurut Bayu, pengangkatan Wakapolri sebagai dosen luar biasa FH tentu akan memberikan warna baru bagi mahasiswa FH.
“Bagaimana kiprah beliau sebagai senior di Polri, dan perjalanan memimpin wilayah. Ini akan bermanfaat bagi pengembangan institusi kami dan bagi mahasiswa kami sekaligus. Kami juga ingin menunjukan fungsi POLRI yaitu memberikan pengayoman dan pelayanan yang telah berkembang dengan baik,” kata Bayu.


Bayu berharap, ke depan lebih banyak lagi perwira Polri maupun anggota Polri lainnya yang dapat menjadi pengajar di perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Jika itu terjadi menurut Bayu, maka menjadi kolaborasi yang sangat baik mulai dari penelitian, pengabdian sampai membangun semangat kebangsaan dan toleransi.
“Saya pikir itu akan luar biasa. Jadi mudah-mudahan dan berharap apa yang kita lakukan ini dapat terus berkembang kedepannya menjadi bagian dari upaya kita mendidik generasi yang memiki jiwa nasionalisme dan semangat kebangsaan,” jelas Bayu.

Skip to content