Jember, 8 Mei 2023
Pelaksanaan hari pertama Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2023 di Pusat UTBK Universitas Jember berjalan lancar (8/5). Menurut Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna, persentase peserta yang hadir mencapai 96 persen. Kelancaran ini juga ditandai dengan tidak adanya kejadian luar biasa selama UTBK sesi pagi dan siang. Iwan Taruna berharap pelaksanaan UTBK di hari selanjutnya juga akan berjalan lancar.
“Alhamdulillah, pelaksanaan UTBK SNBT hari pertama di Pusat UTBK Universitas Jember berjalan lancar. Untuk diketahui di setiap sesinya kami bisa melayani 910 peserta. Di hari pertama ini semua peserta juga mayoritas datang tepat waktu. Kami juga memperketat pengawasan guna mencegah perjokian diantaranya dengan pemeriksaan menggunakan metal detector kepada peserta dan pengawasan melalui CCTV,” jelas Rektor Universitas Jember.
Jalannya UTBK SNBT 2023 di Kampus Tegalboto juga dipantau langsung oleh pengawas yang ditugaskan oleh Ditjen Dikti Kemendikbudristek. Hari itu yang bertugas melakukan pengawasan adalah Direktur Politeknik Negeri Malang (Polinema), Supriatna Adhisuwignjo. Menurutnya proses UTBK SNBT 2023 di Pusat UTBK Universitas Jember berjalan sesuai aturan. Direktur Polinema ini juga menyempatkan melihat dari dekat kesibukan panitia Pusat UTBK Universitas Jember yang mengendalikan jalannya UTBK SNBT di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan didampingi Rektor dan Wakil Rektor I Universitas Jember. Kunjungan juga menyasar lokasi UTBK SNBT di Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua Pusat UTBK Universitas Jember, Prof. Slamin menegaskan Universitas Jember berkomitmen memberikan layanan prima bagi peserta UTBK SNBT 2023. Layanan ini diantaranya diwujudkan dengan menyediakan mobil yang akan mengantarkan peserta yang tidak menggunakan kendaraan bermotor hingga ke lokasi UTBK dari gerbang Kampus Tegalboto. Dirinya juga menghimbau peserta UTBK SNBT 2023 di Pusat UTBK Univeritas Jember yang memerlukan fasilitas tambahan segera menghubungi panitia melalui Humas Universitas Jember.
“Bagi peserta yang berstatus difabel atau memerlukan fasilitas tertentu mohon segera menghubungi kami. Kami sudah menerima satu laporan ada peserta yang mengalami kecelakaan sehingga memerlukan layanan khusus sesuai dengan kondisinya,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor I Universitas Jember ini. Sebagai tambahan informasi, terdapat 13.989 peserta yang akan mengikuti UTBK SNBT 2023 di Pusat UTBK Universitas Jember. Mereka akan ditampung di 16 lokasi UTBK dengan 27 ruangan ujian yang kesemuanya berada di lokasi Kampus Tegalboto.
Kesiapan juga ditunjukkan oleh panitia UTBK SNBT 2023 di lokasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Menurut Dekan FISIP, Djoko Poernomo, pihaknya mempersiapkan dengan seksama sarana dan prasarana pendukung. Diantaranya memastikan kesiapan perangkat komputer beserta jaringan internetnya. “Karena ini kan tesnya dilakukan secara online jadi saya pikir hal yang paling utama adalah kesiapan adalah jaringan internet. Jangan sampai ketika peserta serius mengerjakan tes tiba-tiba jaringan putus. Peserta akan dirugikan nantinya,” ujar Djoko Poernomo.
Sementara itu Prof. Zarah Puspitaningtyas selaku penanggungjawab lokasi UTBK di FISIP mengatakan, panitia lokasi telah menyiapkan para petugas dan pengawas ujian yang kompeten. Hal ini untuk meminimalisir berbagai kemungkinan buruk yang bisa terjadi seperti halnya adanya perjokian. “Sesuai prosedur, segala peralatan elektronik milik peserta wajib dititipkan pada ruang khusus. Pengawas juga sudah diberikan pengetahuan terkait gerakan-gerakan dari peserta yang patut dicurigai. Jika ada gerakan mencurigakan yang mengarah pada perjokian misalnya maka pengawas wajib melakukan pengecekan tanpa mengganggu peserta,” kata Prof. Zarah yang juga Wakil Dekan I FISIP.
Selain itu panitia di lokasi UTBK FISIP juga menyediakan layanan kesehatan bagi peserta yang mengalami kendala masalah Kesehatan. Karena menurutnya, berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya ada beberapa peserta yang kesehatannya kurang bagus. “Biasanya peserta yang sesi pagi, karena lupa sarapan akhirnya lemas. Jadi kalau semisal ada kejadian seperti itu, bisa langsung kami atasi dan jika perlu kami bawa ke UPT Pusat Layanan Kesehatan Universitas Jember,” imbuhnya. (iim/mun)