Jember, 26 Oktober 2023
Universitas Jember dan salah satu industri farmasi terbesar di Indonesia, Dexa Group tengah merintis kerja sama. Jalinan kerja sama ini dimulai dengan kunjungan Executive Director Dexa Laboratories of Biomelecular Sciences, Prof. Raymond R. Tjandrawinata bersama tim ke kampus Tegalboto (26/10). Saat berdiskusi bersama Rektor, Wakil Rektor IV dan Wakil Dekan II Fakultas Farmasi, salah satu usulan kerja sama yang akan dibangun adalah pengembangan pertanian farmasi.
Menurut Prof. Raymond Tjandrawinata, Dexa Group adalah industri farmasi yang menjadi pelopor pengembangan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI). Kebijakan ini tak lepas dari visi dan misi Dexa Group yang ingin mengembangkan obat berbasis kekayaan alam Indonesia. Banyak produk Dexa Group berbahan tanaman obat Indonesia yang sudah diekspor ke berbagai negara. Produk OMAI tadi tentunya membutuhkan penelitian berkelanjutan dan jaminan bahan baku tanaman obat.
“Selain konsisten memproduksi OMAI, kami juga tengah mengembangkan berbagai produk fitofarmaka yakni sediaan obat yang berbahan tanaman obat yang sudah teruji khasiatnya secara ilmiah. Kedua, pengembangan nutrasetikal yakni suplemen berbahan alami untuk menjaga kesehatan. Jadi kami membutuhkan tanaman seperti jahe, meniran, temulawak dan lainnya. Termasuk terus mengembangkan riset mengenai OMAI, fitofarmaka dan nutrasetikal, oleh karena itu kerja sama dengan perguruan tinggi seperti Universitas Jember menjadi penting,” jelas Prof. Raymond yang asli Jember ini.
Tawaran kerja sama ini tentu disambut hangat oleh Rektor Universitas Jember beserta jajarannya. Pasalnya visi dan misi Dexa Group selaras dengan visi dan misi Universitas Jember yang mengusung pertanian industrial yang berwawasan lingkungan. Apalagi Universitas Jember memiliki lima fakultas di rumpun kesehatan yang juga memiliki visi dan misi menunjang pertanian industrial. Misalnya saja Fakultas Farmasi yang memiliki visi dan misi Agro Farmasi.
“Tawaran kerja sama ini kami sambut dengan tangan terbuka, tentu nanti akan berkembang lebih luas. Jika kali ini rintisannya dengan Fakultas Farmasi maka selanjutnya dengan fakultas lainnya. Kita juga menyediakan Agrotechnopark Jubung sebagai fasilitas penelitian terpadu. Semoga dalam waktu dekat proses penandatanganan MoU akan segera terwujud,” kata Iwan Taruna.
Selain riset mengenai pertanian farmasi, kesempatan kerja sama lainnya diantaranya hilirisasi penelitian di Fakultas Farmasi, praktisi mengajar, magang bagi mahasiswa dan dosen serta kerja sama lainnya. Menurut Wakil Rektor IV bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi, perguruan tinggi memerlukan mitra industri dalam rangka mewujudkan hasil penelitian sebagai produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Dengan rintisan kerja sama ini saya berharap akan ada produk penelitian rekan-rekan di Fakultas Farmasi yang diujicobakan di Dexa Group sehingga menjadi produk yang bisa dinikmati masyarakat. Kedua, kerja sama kali ini akan mengurangi jurang pemisah antara dunia akademik dan industri,” kata Prof. Bambang Kuswandi yang juga dosen dan peneliti di Fakultas Farmasi.
Sementara itu Corporate Director Affair Dexa Group, Tanto Randy menginformasikan, pihaknya sangat terbuka bagi dosen dan mahasiswa yang akan melakukan magang dan atau penelitian di fasilitasnya. Bahkan perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1969 ini memiliki program bernama Dharma Dexa yang memberikan berbagai pelatihan dan bantuan kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Farmasi.
“Melalui program Dharma Dexa kami memberikan beasiswa dan penghargaan berupa Dexa Award bagi mahasiswa Fakultas Farmasi yang berprestasi. Saat ini sudah ada sebelas kampus yang menjadi mitra kami, dan berharap Universitas Jember menjadi mitra selanjutnya,” ungkap Tanto Randy.
Seusai bertemu dan berdiskusi dengan pimpinan Universitas Jember, Prof. Raymond R. Tjandrawinata beserta tim beranjak ke Fakultas Farmasi guna memberikan kuliah umum berjudul “Succes Story : From Research to Market” kepada dosen dan mahasiswa Fakultas Farmasi. (iim)