27 Nopember 2023 – Sebagai salah satu rangkaian acara Dies Natalis ke-59 Universitas Jember, SDGs Center Universitas Jember bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Kampung SDGs Indonesia (PPKSI) dan Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) menyelenggarakan kegiatan UNEJ SDGs FESTIVAL 2023. Kegiatan ini selaras dengan tema yang diusung dalam Dies Natalis UNEJ tahun ini yaitu “Kemajuan Berkelanjutan untuk Indonesia Pusaka” dan upaya optimalisasi peran perguruan tinggi dalam ikut serta mewujudkan target capaian 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Sustainable Development Goals (TPB/SDGs). Hal tersebut dikatakan oleh Dewi Prihatini, Ph.D. Ketua SDGs Centre Universitas Jember, kala memberikan laporannya (27/11/2023) di Auditorium Universitas Jember.
Dirimya menyelaskan, kegiatan ini akan berlangsung pada hari Senin – Rabu, 27 – 29 November 2023. “Kegiatan ini mengundang seluruh Pimpinan Fakultas, Lembaga, Pusat Kajian, Ormawa di lingkungan Universitas Jember, 42 SDGs Center yang ada di Universitas Seluruh Indonesia, serta Pengurus Pusat, Daerah dan Komisariat Fakultas Keluarga Alumni Universitas Jember,” jelasnya.
Lalu dirinya menambahkan, acara ini menghadirkan Setyo Budiantoro Manajer Pilar Pembangunan Ekonomi, Kementerian PPN/Bappenas dan Bedah Buku “Fikih SDGs” dengan narasumber KH. Afifudin Muhajir dan Dr. Fauzan Adlim seorang penulis buku Fikih SDGs.
“Event ini juga dilengkapi dengan aksi tanam 1000 pohon yang akan dilakukan di Kampus Induk Tegalboto Universitas Jember, Agroteknopark Jubung dan Kampus UNEJ Bondowoso,” imbuhnya.
Sementara itu, Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM. Rektor Universitas Jember dalam sambutannya mengatakan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan ini bukan hanya kegiatan nasional akan tetapi kegiatan yang mencakup internasional, hanya di Indonesia telah dilegalkan dengan Peraturan Presiden 111 tahun 2022 dalam mencapai tujuan, indikator dan target pembangunan ke depan.
“Kita mempunyai strategi ditahun 2045 yang disebut dengan tahun Indonesia Emas, jangan sampai nanti ketika kita punya keuntungan yang disebut bonus demografi, tapi jika tidak direncanakan dengan baik malah nanyi di tahun 2045 tidak menjadi negara maju,” katanya.
Lalu dirinya menjelaskan, hasil catatan dari SDGs Center Universitas Jember, sekitar 70% on the track dan 30% masih belum berjalan, sehingga perlu kerja keras yang lebih dari stakeholder dan elemen masyarakat yang berkewajiban melaksanakan kegiata pembengunan berkelanjutan atau SDGs.
“Termasuk Universitas Jember, jadi kita selaku perguruan tinggi yang isinya dosen dan mahasiswa, khususnya kita (UNEJ) memiliki kegiatan yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai tupoksinya, baik pemdidika, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, semua ini cukup relevan dengan kegiatan SDGs tadi,” jelasnya.
Dirinya melanjutkan, Universitas Jember berkeinginan sebagai agen perubahan yang efektif untuk pemcapaian SDGs ini. “Dari kegiatan SDGs ini, menurut saya bisa disibergikan Tri Dharma Perguruam Tinggi, dari situ bisa kita ambil Sumber Daya Manusia yang siap dan relevan dengan pencapaian tujuan pembengunan berkelanjutan tadi,*terangnya.
Dirinya berharap, kolaborasi harus tetap dibangun untuk mencapainya khususnya dengan pentahelix, sehingga tujuan dari SDGs dapat diwujudkan. (is)
