Jember, 5 April 2024
Chandrika Bias, mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember berhasil memenangkan Juara 1 Kumite Festival Kategori -61 kg Mahasiswa Putri pada Kejuaraan Jawa Timur Open 2024 dengan memperebutkan piala Kemenpora RI yang diselenggarakan pada tanggal 1-3 Maret 2024. GOR Kanjuruhan Malang menjadi saksi kemenangan Chandrika dalam ajang adu finalnya setelah berhasil mengalahkan dua orang lawan.
Mahasiswi asal Lumajang ini mengaku mengetahui perlombaan dari seniornya di UKM Inkai Community Universitas Jember. Ia dengan semangat mengikuti latihan bersama teman-temannya di UKM yang sama sebanyak 2 kali dalam seminggu pada malam hari di lapangan Universitas Jember. Tak luput dari itu, ia pun mendapat dukungan penuh dari orang tuanya dalam menggeluti olahraga karate ini.
Bagaimana tidak, putri dari Ervin Kembar Sadewo ini memang menuruni bakat dari ibunya, Venny Pradani yang juga merupakan atlet karate di ranting Jatiroto, Lumajang. Chandrika sudah berkecimpung di olahraga karate ini sejak kelas 4 SD bersama ibunya di ranting yang sama.
Kumite sendiri dalam istilah karate memiliki arti saat dua pesaing berhadapan dalam melakukan teknik bertahan dan menyerang dalam kompetisi berdiri. Kompetitor dapat menggunakan pukulan, tendangan, atau takedown terhadap lawannya.
“Dalam kumite, penilaian didasarkan pada poin. Untuk memperoleh poin, peserta harus melakukan pukulan atau tendangan dengan bentuk yang benar. Untuk menang, saya harus mencapai keunggulan maksimal 8 poin dalam waktu ronde 1 menit. Kemarin saya berhasil meraih 3 poin dengan perolehan lawan 0 poin. Poin-poin ini saya peroleh dengan melakukan waza-ari (tendangan di bagian tengah tubuh lawan) dan mawashi (tendangan ke punggung lawan).” ujar mahasiswi Program Studi Televisi dan Film ini.
Chandrika juga mengaku ada kendala yang ia hadapi saat pertandingan, “Kami terkendala di kurangnya alat kumite yang sesuai dengan standar World Karate Federation (WKF), seperti hand, body, and foot protector sedangkan kondisinya saya dan beberapa teman bertanding di waktu yang sama pada tatami (lantai dari jerami yang digunakan untuk kompetisi) yang berbeda. Sehingga saat pertandingan kondisi kami sangat hectic.”
Di luar kendala yang ia hadapi, Chandrika pun menuturkan bahwa ia bersyukur bisa menghadapinya dan akhirnya mencapai kemenangan ini terlebih lagi mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari orang-orang di sekitarnya, “Jujur saya bangga bisa tergabung dengan UKM Inkai Community Universitas Jember, semoga ke depannya Inkai Community semakin keren dan makin membanggakan Universitas Jember!” (dil)