Jember, 11 Juni 2024
Guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan literasi finansial, Bank Tabungan Negara (BTN) menggelar kegiatan Ngobrol Pintar Investasi atau Ngopi di Kampus Universitas Jember (11/6). Menurut Deputy Regional Manager Bisnis Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara BTN, Carly Tambunan, kegiatan Ngopi bertujuan memberikan informasi mengenai bagaimana berinvestasi yang aman, khususnya bagi kalangan muda. Universitas Jember dipilih mengingat memiliki jumlah tenaga dosen dan tenaga kependidikan yang besar serta sudah menjalin kerja sama dengan BTN sejak tahun 2015.
Carly Tambunan menambahkan, salah satu investasi utama adalah dengan memiliki rumah. Dan jika sudah berbicara mengenai rumah maka yang terlintas di benak banyak orang adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang identik dengan BTN. Namun Carly buru-buru menambahkan jika BTN saat ini sudah banyak mengembangkan beragam layanan finansial dan tidak hanya berkutat pada pembiayaan perumahan saja.
“Memang BTN sudah lekat dengan KPR, dan ini menjadi ciri khas BTN. Bahkan kami memiliki target menjadi bank penyedia kredit perumahan terbesar di Asia Tenggara di tahun 2025 nanti. Namun kami juga memiliki banyak fasilitas lain, mulai dari penyaluran beragam kredit hingga kesempatan berinvestasi,” jelas Carly Tambunan.
Penjelasan Deputy Regional Manager Bisnis Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara BTN dilanjutkan dengan paparan mengenai layanan investasi keuangan yang dimiliki oleh BTN. Pemateri yang tampil adalah Wealth Management Specialist, Imelda Rani. Menurut Imelda Rani, Indonesia saat ini memiliki komposisi kalangan milenial sejumlah 30 persen dari total jumlah penduduknya. Kalangan milenial ini umumnya adalah kalangan terdidik dan pengguna media sosial yang memiliki potensi sebagai penggerak ekonomi Indonesia.
Dan kebutuhan tempat tinggal pasti menjadi impian semua orang. Oleh karena itu Imelda menyarankan agar kalangan milenial mulai merencanakan memiliki rumah melalui fasilitas KPR BTN. Selain menjadi aset, rumah sekaligus sebagai investasi. Memiliki rumah melalui fasilitas KPR pun banyak keunggulan seperti jaminan legalitas, adanya asuransi hingga dapat menjaga arus keuangan.
“Salah satu skema memiliki rumah adalah dengan mulai disiplin memberlakukan sistem 3-5-2 dalam mengatur penghasilan. Yakni siapkan 50 persen penghasilan untuk memenuhi kebutuhan utama, 30 persen untuk kebutuhan lain dan 20 persen untuk investasi,” tutur Imelda Rani.
Sesi pemaparan materi kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. Banyak dosen dan tenaga kependidikan muda Universitas Jember yang bertanya, diantaranya mengenai pengajuan KPR yang ditolak. Menurut Carly Tambunan, banyak hal yang menjadi penyebab pengajuan KPR ditolak, dari jumlah penghasilan yang melebihi aturan pengajuan KPR bersubsidi hingga memiliki masalah dengan pinjaman online alias pinjol.
“Saat ini makin mudah memperoleh pinjaman melalui pinjol, namun jika sampai bermasalah maka urusannya jadi panjang, sebab bank akan memberlakukan kehati-hatian ekstra menghadapi debitur dengan kasus seperti ini. Oleh karena itu kita harus bijaksana dengan fasilitas pinjol,” kata Carly Tambunan.
Sementara itu bagi investor pemula, Imelda Rani punya tips. “Bisa dengan mulai mempertimbangkan berinvestasi di obligasi dan reksadana yang beraneka ragam serta memiliki banyak skema. Bahkan investasi di reksadana bisa dimulai dengan hanya seratus ribu rupiah saja. Namun jika ingin berinvestasi dalam jangka pendek saya sarankan membuka deposito saja,” ungkapnya.
Sebelumnya, dalam kesempatan memberikan sambutan, Wakil Rektor II Universitas Jember mengapresiasi kegiatan Ngopi kali ini yang digelar di gedung Soetardjo. Menurut Prof. Sri Hernawati, jalinan kerja sama antara Kampus Tegalboto dengan BTN selama ini berjalan baik dan saling menguntungkan. Terbukti Universitas Jember mempercayakan sistem pay roll, pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) hingga layanan penyaluran Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) melalui BTN.
“Pihak BTN juga telah banyak memberikan kontribusi, mulai penyediaan beasiswa, beragam fasilitas seperti mobil dental clinic untuk Fakultas Kedokteran Gigi hingga dukungan untuk beragam kegiatan akademik dan kemahasiswaan. Kami berharap BTN makin banyak menyalurkan Corporate Social Responsibility kepada Universitas Jember di tahun-tahun ke depan,” pungkas Prof. Sri Hernawati. (iim/is)