Jember, 2 Agustus 2024
Universitas Jember (UNEJ) terus berusaha memperkenalkan teknologi canggih dan praktek pertanian presisi kepada petani kecil. Hal ini dikemukakan oleh Prof. Bayu Taruna Widjaja Putra ketika ditemui pada sela kegiatannya di Surabaya, (02/07/2024). Ia menjelaskan bahwa penelitian di bidang pertanian saat ini perlu difokuskan pada bagaimana teknologi pertanian presisi dapat disesuaikan dengan kondisi setempat dan diterapkan secara efektif bagi petani kecil.
Dosen Fakultas Teknologi Pertanian UNEJ ini mengatakan, “Melalui pengelolaan pertanian yang disesuaikan, kita dapat mencapai tujuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi pemborosan makanan. Oleh karena itu perkenalan teknologi canggih dan praktik pertanian presisi kepada petani kecil harus diberlakukan.”
“Dengan cara ini, kita tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas tetapi juga menjaga keberlanjutan sektor pertanian di masa mendatang,” ujar Prof. Bayu Taruna.
Untuk itu UNEJ turut hadir dalam gelaran International Conferences on Precision Agriculture (ICPA) ke-16 yang digelar oleh organisasi global International Society of Precision Agriculture (ISPA) di Jerman, 21-24 Juli 2024. Dimana Prof. Bayu Taruna Widjaja Putra sebagai perwakilan dari Indonesia melakukan pertemuan dengan Dr. Manuela Zude-Sasse dari Leibniz-Institute for Agricultural Engineering and Bioeconomy (ATB) yang juga merupakan perwakilan Jerman di International Association of Precision Agriculture (ISPAG).
Prof. Bayu Taruna menjelaskan bahwa pertemuan itu membahas berbagai aspek penting kerja sama dalam pengembangan teknologi pertanian presisi, khususnya untuk mendukung petani kecil.
“Pertemuan ini menandai langkah penting dalam upaya kolaboratif untuk memperkenalkan teknologi canggih dan praktik pertanian presisi kepada petani kecil. Melalui Center of Excellence on Artificial Intelligence (AI) untuk industri pertanian dan laboratorium pertanian presisi dan geoinformatika, apalagi UNEJ secara aktif melakukan riset terkait pertanian presisi ini,” ungkapnya.
Oleh karena itu, menurutnya kolaborasi ini mencakup beberapa inisiatif utama yang difokuskan pada publikasi ilmiah dan praktik bersama, serta pengembangan dan adaptasi teknologi agar sesuai dengan kondisi khusus petani kecil.
“Di kesempatan ini UNEJ berkomitmen untuk mengembangkan teknologi yang dapat diaplikasikan dalam pertanian industri, khususnya bagi petani kecil.” pungkasnya. (dil)