Pertanian Cerdas Iklim, Mahasiswa UNEJ Kenalkan MTS Kepada Petani Cabai di Jember

Jember, 12 Agustus 2024
Mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) bekerja sama dengan para petani di Desa Andongsari Jember untuk mengembangkan dan mengelola hasil pertanian berupa tanaman cabai supaya menjadi hasil yang unggul. Melalui Program Hibah Mahasiswa Berdesa (Promahadesa) yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNEJ dengan beberapa kegiatan yaitu Manajemen Tanah Sehat (MTS), pendampingan pindah tanam cabai, dan promosi produk.

Tim Promahadesa Andongsari mengangkat tema yang berjudul “Pemberdayaan Petani Desa Andongsari Kabupaten Jember Melalui MTS Berbasis Desain Pertanian Cerdas Iklim untuk Mendukung SDGs 2045”. Program ini bertujuan untuk menggerakkan masyarakat Desa di Andongsari untuk bertani cerdas dengan menerapkan manajemen tanaman sehat.

Affan Rizwanda salah satu tim Promahadesa Andongsari saat ditemui di Kampus Tegalboto Senin (12/08/2024) mengatakan, “Tim kami telah melakukan sosialisasi terhadap para petani di Desa Andongsari dengan mengenalkan sistem MTS dan mengajak petani untuk melakukan pengukuran pH dan bahan organik tanah di salah satu lahan petani. Pengenalan program ini disambut antusias oleh petani, karena mayoritas petani Desa Andongsari bercocok tanam komoditas cabai.”

Penyampaian materi dan diskusi manajemen tanaman sehat oleh tim Promahadesa Andongsari bersama anggota PokTan Agro Makmur II dan KWT Lestari

Affan dan tim juga mendampingi petani untuk melakukan pindah tanam pada tanaman cabai. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari MTS yang mendukung petani dalam proses bertanam serta mahasiswa juga dapat mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan. Menurut Affan, para petani sangat mendukung kegiatan ini dikarenakan mahasiswa bisa langsung praktik dari ilmu yang telah diperolehnya.

“Hal positif seperti ini hendaknya bisa terus dijalankan ke depan, sehingga mahasiswa dapat mengetahui permasalahan di lapang serta dapat berperan aktif dalam mendukung kegiatan khususnya di dunia pertanian,” ungkap Arif, salah satu petani di Desa Andongsari.

Lebih lanjut, ketua tim Yunita Hardikasari mengungkapkan, “Kerja sama oleh mahasiswa juga diterapkan bersama Pos Pelayanan Agen Hayati (PPAH) Lestari Mandiri sebagai lembaga yang memproduksi agen hayati untuk alternatif pestisida kimia, dengan harapan dapat menghindari hama penyakit dari tanaman.”

Salah satu pendiri PPAH Lestari Mandiri, Aklis mengungkapkan, “Melalui aplikasi agen hayati yang diterapkan pada lahan diharapkan mampu mengurangi atau menghindari penyakit pada tanaman sehingga pertumbuhan tanaman mengalami peningkatan,” harapnya.

Praktek pemasangan light trap dan yellow trap pada lahan cabai percobaan milik petani (bapak arif)

Selain itu, Yunita dan Affan berserta timnya juga melakukan pendampingan melalui branding produk berupa sambal yang biasa dikenal dengan “Sambal Simbok”. Pada promosi ini mereka melakukannya melalui sistem offline dan online, diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk dan meningkatkan hasil produksi. (dil/adi)

Skip to content