Jember, 23 Agustus 2024
Muchammad Rizqi Fermanda, mahasiswa Universitas Jember berhasil menjadi Juara 3 dalam Lomba Desain Batik yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Lomba ini diselenggarakan dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika Serikat, bekerja sama dengan KBRI Washington DC dan Kedutaan Besar AS di Jakarta.
Lomba Desain Batik bertema “Merayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik RI-AS” ini menarik perhatian ribuan peserta dari Indonesia dan Amerika Serikat. Dari 266 desain batik yang diseleksi, desain Rizqi berhasil mencuri perhatian dewan juri dengan kombinasi unik antara motif batik tradisional Indonesia seperti Kawung, Tujuh Rupa, Megamendung, Parang, serta elemen-elemen khas Amerika seperti bendera dan burung elang.
Saat diwawancara mengenai latar belakang membuat batik pada Senin (21/08/2024), Rizqi mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat beragam budayanya. Disatukan oleh semangat gotong royong dan perjuangan para pahlawan sehingga merdeka pada 17 Agustus 1945. Batik merupakan salah satu budaya dari Indonesia yang tak pernah hilang dari perkembangan zaman.
Untuk mengikuti lomba ini, Rizqi membutuhkan waktu untuk persiapan sekitar tiga minggu, “Tiga hari pertama saya habiskan untuk membuat konsep dan mencari referensi, tujuh hari untuk mulai mendesain, dan lima hari terakhir untuk meminta pendapat dan masukan dari teman-teman dan dosen,” ujar Rizqi.
Tantangan terbesar yang dihadapi Rizqi adalah menggabungkan elemen budaya dari dua negara yang berbeda menjadi satu kesatuan yang harmonis, “Tidak bisa di pungkiri kedua negara memiliki perbedaan yang sangat jauh namun memiliki ikatan yang erat, makna yang saya angkat mengenai kultur budaya yang berbeda dan disatukan oleh batik.” jelasnya.
Sebelumnya, Rizqi juga pernah mengikuti lomba desain batik yang diadakan oleh Universitas Negeri Surabaya pada Juli 2023 dan berhasil meraih juara ketiga. Desain batik Rizqi tidak hanya menonjolkan keindahan visual, tetapi juga mengandung filosofi elemen yang beragam, diantaranya burung elang jawa, peta indonesia, peta amerika, awan, bunga, batik pena, batik garuda, batik bendera Indonesia, dan batik bendera Amerika.
“Elemen diambil dari ciri khas kedua negara, batik ini juga menggambarkan bentuk cinta. Kedua negara saling berkolaborasi dengan adanya cinta yang dilambangkan dengan bentuk batik bunga. Apapun rintangan yang dihadapi akan terasa mudah dan bentuk batik padi menjadi ikatan yang saling harmoni seperti keluarga yang akan selalu bersama untuk perdamaian dunia,” jelas Rizqi.
Sebagai penghargaan atas prestasinya, Rizqi mendapat kesempatan diundang langsung ke kantor Kementerian Luar Negeri untuk menerima sertifikat, mockup juara, dan reward uang pada 18 Mei 2024 lalu. “Harapan kedepannya mengikuti lomba lagi, terus belajar, dan terus berkarya agar desain saya dapat dipakai dan dikenal oleh banyak orang.” tutupnya. (nil)