Universitas Jember Buka Peluang Penyelenggara Pemilu Berdialog dengan Dosen dan Mahasiswa

Jember, 6 September 2024
Dalam rangka menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Jember, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jember (UNEJ) menjadi tuan rumah pada acara “Dialog Interaktif Luar Studio” dengan tema “Kesiapan Perguruan Tinggi Menyongsong Pilkada 2024”. Acara ini di inisiasi oleh Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Jember, dalam upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi civitas akademika dalam proses demokrasi pada Pilkada serentak 2024 nanti, Acara ini diselenggarakan di Auditorium FIB Universitas Jember (06/08/2024).

Dr. Fendi Setyawan, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember. Dalam sambutannya menekankan, peran penting perguruan tinggi dalam mencetak generasi muda yang kritis dan aktif dalam proses demokrasi. “Universitas Jember berkomitmen untuk terus mendukung terciptanya iklim demokrasi yang sehat dengan melibatkan mahasiswa dan dosen dalam diskusi-diskusi strategis seperti ini,” ungkapnya.

Dr. Fendi Setyawan, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember. kala memberikan sambutannya

Lebih lanjut ia juga mengapresiasi terselenggaranya acara ini. Namun, dirinya juga memberikan masukan agar ke depan lebih tajam dan disesuaikan dengan isu terkini tentang skema pemilu di Indonesia.

“Berkaitan dengan tema ini, saya apresiasi terkait tentang pengabilan tema ini dan tentunya selain memberikan nilai edukasi kepada adek-adek mahasiswa dan masyarakat, tapi sebenarnya kalo boleh saya usul yang agak lebih menggelitik itu sebenarnya tema ini harusnya “Kesiapan Penyelenggara Pemilu dalam Menghadapi Putusan Mahkamah Konstitusi, karena sebagai masyarakat awam merasa tergagap-gagap, padahal kurang berapa hari ini pendaftaran, ternyata ada turbulensi politik yang bisa mengakomodasi yang semula sudah angkat tangan, ya sudahlah, banyak bumbung kosong (kotak kosong) ternyata luar biasa kontraksinya, yang pasti hal ini memerlukan kerja keras kepada penyelenggara pemilu” jelentrehnya.

Ia juga menambahkan, dalam kontestasi pemilu kali ini, dengan berubahnya putusan Mahkamah Konstitusi ini dapat merubah peta politik pada Pilkada 2024 di Indonesia, meskipin di Jawa Timur mnurut catatanya masih ada 5 kabupaten yang nantinya berkontestasi dengan kotak kosong, “tapi sekali lagi apakah itu by desain ataukah itu natural, karena memang resouce di daerah itu tidak banyak dan partai politik juga tidak siap dalam menyiapkan kader-kadernya menjadi pemimpin daerah, ini sebagai kritik, ini nanti para narasumber akan mengupas semuanya,” imbuhnya.Ia juga berharap, acara ini dapat memperkuat peran perguruan tinggi dalam mendukung proses demokrasi yang berkualitas, serta mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam Pilkada 2024.


Dalam kesempatan yg sama, Anak Agung Gde Ngurah S.Sos M.Si. Kepala Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Jember, menyampaikan apresiasi kepada Universitas Jember atas terselenggaranya acara ini. “Dialog seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi civitas akademika dalam proses demokrasi, khususnya dalam menyongsong Pilkada 2024,” ujarnya.

Dengan menghadirkan narasumber dari penyelenggara Pilkada di tahun 2024 ini, dia berharap para mahasiswa dan masyarakat dapat memperoleh informasi terkini dan actual tentang Pilkada 2024 ini. Banyak informasi yang mungkin menurutnya belum sampai kepada masyarakat, “inilah kontribusi RRI Jember dalam memberikan informasi langsung dari sumber yang tepat, sehingga terhindar dari informasi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan atau HOAX.” Tutupnya.

Acara ini menghadirkan tiga pemateri yang kompeten di bidangnya. Andi Wasis, Komisioner KPU Jember, membahas tentang kesiapan teknis penyelenggaraan Pilkada 2024 dan pentingnya peran masyarakat dalam mensukseskan pesta demokrasi ini. Sanda Aditya Pradana, Ketua Bawaslu Jember, mengulas mengenai pengawasan pemilu serta tantangan yang dihadapi dalam menjaga integritas proses pemilu. Sementara itu, Drs. Andang Subaharianto, M.Hum, Akademisi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, memberikan perspektif akademis tentang peran perguruan tinggi dalam mendukung pendidikan politik yang sehat di kalangan mahasiswa.(is)

Skip to content