Hati-Hati Pola Makan Tidak Teratur Rentan Tertular Penyakit Hepatitis A

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Jember, 20 September 2019

Kesibukan kuliah seringkali membuat mahasiswa kurang memperhatikan kesehatannya. Terutama mahasiswa baru yang baru saja lepas dari pengawasan orang tua. Kebiasaan dengan pola hidup tidak sehat serta pola makan yang tidak teratur menjadi hal yang biasa.

Oleh kerena itu, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Jember Irma Prasetyowati, S.KM., M.Kes., mengingatkan agar mahasiswa baru selalu menjaga pola hidup sehat. Karena biasanya, tingginya aktifitas fisik dalam mengikuti kegiatan akdemik di kampus cenderung membuat pola hidup sehat mereka mulai menurun seperti halnya perubahan pada pola makan.

“Mereka (mahasiswa baru) belum begitu terbiasa dengan padatnya aktifitas kampus. Mungkin saat sekolah dulu tidak terlalu sibuk, makan pun juga teratur karena sudah disiapkan orang tua. Namun saat menjadi mahasiswa pola makan mulai tidak teratur lagi karena semua harus dilakukan sendiri,” ujar Irma saat ditemui di ruang kerjanya, (20/9).

Menurut Irma, padatnya aktifitas fisik yang tidak diimbangi dengan pola makan yang baik dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Karena menurutnya, padatnya aktifitas fisik juga harus diimbangi dengan asupan energi untuk tubuh yang cukup.

“Biasanya mereka meremehkan waktu makan. Akibatnya asupan energi ke dalam tubuh tidak berimbang dengan energi yang dikeluarkan. Sehingga daya tahan tubuh pun menurun. Akibatnya kemudian mereka mudah terinfeksi dan tertular segala macam penyakit,” imbuh Irma.

Dalam kondisi yang demikian Irma mengingatkan agar mahasiswa berhati-hati dalam memilih tempat membeli makan. Karena menurut Irma ada beberapa penyakit menular yang pola penularannya melalui penggunaan peralatan makan dan minum secara bersama.

“Seperti halnya hepatitis A yang termasuk dalam kategori penyakit yang ditularkan melalui air dan  makanan. Tubuh dalam kondisi lemah beresiko besar tertular saat mengkonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi virus hepatitis A” imbuh Irma.

Irma mengatakan, penyiapan peralatan dan perlengkapan makan dan minum yang tidak higienis beresiko tinggi untuk menuralkan penyakit pada penggunanya. Penggunaan air cucian beberapa kali pakai pada wadah yang tidak mengalir menyebabkan virus dan bakteri masih melekat pada peralatan yang digunakan untuk wadah makanan maupun minuman.

“Cara paling aman adalah membeli makan dengan cara dibungkus. Atau jika ingin makan ditempat belilah makanan berkuah dan panas seperti halnya soto atau bakso. Karena pada suhu panas tertentu bakteri dan virus itu akan mati,” pungkas Irma.

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Skip to content