FAPERTA UNEJ Gelar Seminar Nasional: Tingkatkan Kreativitas Mahasiswa untuk Kemandirian Pangan Nasional

Jember, 14 Oktober 2024
Fakultas Pertanian Universitas Jember (FAPERTA UNEJ) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Kreativitas dan Sportivitas Mahasiswa: Pilar Kemandirian Pangan dan Pengembangan Potensi Nasional” di Auditorium Fakultas Pertanian UNEJ (14/10/2024). Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh sekitar 1000 mahasiswa dari kampus Jember dan Bondowoso, baik secara langsung maupun daring. Seminar ini bertujuan untuk mendorong kreativitas mahasiswa dalam menghadapi tantangan kemandirian pangan di Indonesia.

Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM., Rektor Universitas Jember, menyampaikan pentingnya peran generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam mewujudkan kemandirian pangan, dan dalam sambutannya pula ia menyatakan, tantangan ketahanan pangan nasional hanya bisa diatasi dengan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa sebagai agen perubahan yang kreatif dan inovatif.

“Mahasiswa harus mampu melihat tantangan sebagai peluang untuk berinovasi. Kreativitas dan sportivitas adalah kunci utama dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk memastikan kemandirian pangan di Indonesia. Universitas Jember berkomitmen untuk terus mendorong dan memfasilitasi mahasiswa agar mampu mengembangkan ide-ide kreatif dalam bidang pertanian dan ketahanan pangan,” tegasnya.

Membuka acara : Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM. Rektor Universitas Jember

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Soetriono, MP., Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember, menyampaikan, Fakultas Pertanian selalu berupaya untuk menjadi pionir dalam mengembangkan inovasi di bidang pertanian. Kegiatan seminar nasional ini diharapkan mampu membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan wawasan baru yang relevan, serta menginspirasi mereka untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan sektor pertanian.

“Kami ingin mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember menjadi pelopor perubahan di sektor pertanian, dengan menghadirkan solusi inovatif yang mampu mendukung ketahanan pangan nasional. Melalui seminar ini, kami berharap para mahasiswa dapat termotivasi untuk berperan aktif dalam membangun pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan,” tuturnya.

Dengan terlaksananya seminar nasional ini, Fakultas Pertanian Universitas Jember berharap dapat menginspirasi dan memotivasi mahasiswa untuk terus berinovasi dalam bidang pertanian dan ketahanan pangan. Acara ini diharapkan menjadi pemicu bagi mahasiswa untuk lebih aktif dalam pengembangan sektor pertanian, tidak hanya di lingkup kampus tetapi juga di masyarakat luas, sehingga dapat bersama-sama mewujudkan kemandirian pangan yang berkelanjutan di Indonesia.

Sambutan : Prof. Dr. Ir. Soetriono, MP. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember

Seminar Nasional ini menghadirkan sejumlah pemateri ahli yang berkompeten di bidang pertanian dan ketahanan pangan. Salah satu pemateri utama adalah Prof. Dr. Ir. Mashuri, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada, yang membahas tentang pentingnya inovasi teknologi dalam sektor pertanian untuk mencapai kemandirian pangan di Indonesia. Dalam paparannya, ia juga menekankan pentingnya modernisasi dan digitalisasi sektor pertanian sebagai strategi utama untuk meningkatkan produktivitas pangan.

“Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan dengan baik oleh para mahasiswa dan petani muda untuk menciptakan pertanian yang lebih efisien dan produktif. Dengan memanfaatkan teknologi, kita bisa mengoptimalkan sumber daya yang ada dan meningkatkan hasil pertanian tanpa harus memperluas lahan,” jelasnya.

Selain itu, Dr. Ir. Heru Susesno, MT., Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, juga hadir sebagai pemateri. Ia membahas tentang program dan kebijakan pemerintah daerah dalam mendukung ketahanan pangan di Jawa Timur. Ia juga menyoroti pentingnya peran kolaboratif antara pemerintah, akademisi, dan generasi muda dalam mencapai target kemandirian pangan.

Laporan PIC : Angelika Quenita Putar Putar, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk para mahasiswa yang memiliki semangat dan inovasi tinggi. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, kami yakin target kemandirian pangan bisa tercapai dengan lebih cepat dan efektif,” ujarnya.

Pemateri ketiga, Drs. Andang Subaharianto, M.Hum., Ketua Senat Universitas Jember sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, memberikan perspektif yang berbeda dengan menghubungkan sektor pertanian dengan aspek sosial budaya. Menurutnya, pengembangan pertanian di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari budaya dan tradisi lokal yang ada di masyarakat.

“Mahasiswa sebagai generasi muda harus mampu memahami dan menghargai nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakat agraris kita. Dengan mengintegrasikan pendekatan budaya dalam praktik pertanian, kita bisa menciptakan model pertanian yang lebih berkelanjutan dan sejalan dengan kearifan lokal,” ungkapnya.
Seminar Nasional ini dipandu oleh Dr. Ihsannuddin, SP., MP., Dosen Penyuluhan Pertanian FAPERTA UNEJ, yang bertindak sebagai moderator. Diskusi berlangsung dinamis dengan banyaknya pertanyaan dari peserta yang antusias untuk menggali lebih dalam mengenai strategi dan solusi dalam mewujudkan kemandirian pangan.

Drs. Andang Subaharianto, M.Hum., Ketua Senat Universitas Jember sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember. kala memaparkan materinya

Angelika Quenita Putar Putar, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember PIC acara, dalam laporannya mengatakan, seminar ini merupakan bentuk nyata komitmen mahasiswa dalam mendukung visi pemerintah untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional.

“Kami, mahasiswa Fakultas Pertanian, merasa memiliki tanggung jawab besar untuk turut serta dalam perjuangan mewujudkan kemandirian pangan nasional. Melalui seminar ini, kami berharap dapat menambah wawasan dan memperluas jaringan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menciptakan inovasi pertanian,” ujarnya. (is)

Skip to content