Jember, 7 Desember 2024
Universitas Jember (UNEJ) menggelar upacara wisuda periode VII tahun akademik 2024/2025 di gedung auditorium (7/12). Sebagai tradisi, panitia upacara wisuda selalu bergantian dari satu fakultas ke fakultas lainnya. Maka tak heran jika setiap fakultas di UNEJ akan berusaha menampilkan keunggulan atau inovasinya saat upacara wisuda. Dan kali ini panitia wisuda adalah Fakultas Farmasi yang unjuk produk berupa Cocapeel, tonik penumbuh rambut yang berbahan dasar ekstrak kulit buah coklat atau kakao.
Setelah wisudawan Fakultas Farmasi mendapatkan ucapan selamat dan ijazah dari Rektor dan Dekan, maka Dekan Fakultas Farmasi menyerahkan secara simbolik produk Cocapeel kepada Ketua Senat Andang Subaharianto dan Rektor, Iwan Taruna di hadapan hadiri. Produk serupa juga dibagikan kepada segenap tamu VIP yang hadir.
“Produk Cocapeel adalah inovasi mahasiswa Fakultas Farmasi yang sudah mendapatkan penghargaan pada ajang Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan tahun 2023, dan ajang Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia tahun 2024. Cocapeel bermanfaat mengatasi kerontokan rambut sekaligus merangsang pertumbuhan rambut. Produk ini sudah mendapatkan izin edar dari BPOM,” jelas Dekan Fakultas Farmasi, Nuri, saat ditemui seusai upacara wisuda.
Di tengah suasana haru dan kegembiraan para wisudawan yang berhasil menyelesaikan studinya, hadir pula para wisudawan dari Program Studi Farmasi yang juga turut memancarkan raut kegembiraan. Mereka berbagi beberapa fakta menarik tentang perjalanannya selama menimba ilmu di dunia farmasi. Salah satu keunikannya adalah mayoritas mahasiswa Fakultas Farmasi adalah perempuan. Fany Septi, salah satu wisudawan Fakultas Farmasi, memberikan pandangannya tentang hal ini.
“Dalam banyak budaya, perempuan sering dianggap lebih cocok untuk pekerjaan yang berhubungan dengan merawat dan memperhatikan orang lain. Meskipun pandangan ini semakin luntur, banyak perempuan yang merasa tertarik memilih jurusan seperti farmasi, yang melibatkan interaksi langsung dengan pasien dan pengelolaan obat-obatan, yang sering dianggap sesuai dengan sifat empatik yang biasanya dikaitkan dengan perempuan,” ungkapnya.
Begitu pula menurut Balgis Habibah, jenjang karir bagi lulusan Fakultas Farmasi cukup luas, khususnya jika sudah bergelar apoteker. Keberagaman pilihan karir ini memungkinkan setiap individu untuk mengeksplorasi berbagai bidang sesuai dengan minat dan keahlian masing-masing.
“Kita bisa memilih di bidang pelayanan jasa seperti di rumah sakit, puskesmas, atau apotek. Kalau lebih suka di bagian teknologi farmasi bisa di industri farmasi. Industri farmasi ini bisa di industri obat atau kosmetik. Selain itu, prospek kerja lulusan farmasi juga bisa jadi apoteker penanggung jawab di pedagang besar farmasi atau distributor yang mendistribusikan obat, kosmetik, alat kesehatan dari industri ke apotek, rumah sakit dan toko obat. Untuk di ranah pemerintahan, lulusan farmasi juga punya peluang kerja di BPOM,” jelas Balgis. (dil)