Jember, 31 Januari 2025
Sejumlah 631 mahasiswa Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) Universitas Jember (UNEJ) telah diterjukan ke 56 sekolah mitra yang berada di Kabupaten Jember untuk melaksanakan program asistensi mengajar (Asjar) sekaligus mengambil bagian penting dalam pengembangan keterampilan mengajar mahasiswa.
Rohma Novia Dini, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) membagikan pengalaman berharga selama mengikuti program ini. Saat ditemui Jumat (31/01/2025), Rohma memberikan tips untuk mahasiswa yang sedang serta akan melaksanakan Asjar.
Selama 45 hari menjalani praktik mengajar di SD Labschool FKIP UNEJ, ia tidak hanya mempelajari dunia pendidikan secara teori, tetapi juga menerapkannya langsung di lapangan. Selain mengajar, peserta program diberi kesempatan melaksanakan program kerja yang bermanfaat bagi sekolah dan fakultas.
Menurut Rohma, pengalaman mengikuti program Asjar sangat menyenangkan sekaligus memberikan banyak wawasan baru, “Salah satu proker yang kami lakukan adalah membuat olimpiade yang melibatkan siswa dan memberikan dampak positif bagi sekolah.”
Di balik kesenangan tersebut, Rohma juga menghadapi beberapa tantangan, salah satunya adalah mengaplikasikan pembelajaran yang telah dipelajari ke dalam praktik mengajar di kelas yang berisi anak-anak kecil. Ia menyebut bahwa tantangan terbesar adalah menemukan metode yang tepat untuk mengelola kelas dan mengaplikasikan ilmu dari kampus. Rohma menjelaskan bahwa siswa di SD memiliki karakter yang berbeda dengan mahasiswa, sehingga dibutuhkan kreativitas lebih dalam menyampaikan materi agar pembelajaran dapat bermanfaat.
Tantangan lainnya adalah bagaimana menjalin hubungan dengan rekan sejawat, guru pamong, dan staf di sekolah. Rohma mengatakan bahwa penting untuk menghindari miskomunikasi.
“Cara saya mengatasi tantangan ini adalah dengan mempelajari karakter setiap individu terlebih dahulu, baik siswa, guru, maupun teman sejawat. Dengan memahami karakter mereka, kita bisa berkomunikasi dengan lebih baik dan lebih efektif,” tambahnya.
Selama menjalani tugas, terdapat banyak momen berkesan, terutama saat berinteraksi dengan siswa yang ceria. Di sana, kegiatan yang dilakukan tidak hanya sebatas mengajar, tetapi juga menjadi kesempatan untuk belajar banyak hal. Pengalaman tersebut memberikan pemahaman lebih dalam tentang penerapan metode mengajar yang efektif, memahami kebutuhan siswa, serta membangun hubungan yang baik dengan mereka. Proses ini tidak hanya memberikan ilmu bagi siswa, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran bagi pengajar untuk terus berkembang dan meningkatkan keterampilan mengajarnya.
Dari pengalaman tersebut, Rohma merasa banyak belajar tentang dunia kerja dan dunia pendidikan yang sebenarnya, “Hal terbesar yang saya pelajari adalah bagaimana bekerja di dunia yang sesungguhnya. Saya juga belajar tentang pentingnya kerja sama, komunikasi yang baik, dan bagaimana cara mengelola kelas dengan efektif. Pengalaman ini sangat berharga untuk pengembangan diri saya,” ungkapnya.
Pengalaman mengikuti program asistensi mengajar mengubah pandangan Rohma terhadap dunia pendidikan. Awalnya, ia mengira pekerjaan mengajar akan berjalan mudah, namun kenyataannya lebih kompleks. Banyak hal yang harus dipersiapkan, seperti modul, media pembelajaran, dan evaluasi. Selain itu, rencana yang telah disusun sering kali tidak berjalan sesuai harapan, sehingga diperlukan solusi cadangan. “Mengajar tidak semudah yang dibayangkan. Kita harus siap dengan berbagai kemungkinan,” ujarnya.
Kepada mahasiswa yang sedang mengikuti program Asjar periode ke-6 (20 Januari – 23 Mei 2025), Rohma memberikan sejumlah pesan. Menjaga kesehatan fisik dan mental dianggap penting untuk menunjang kelancaran kegiatan. Kerja sama dengan rekan sejawat, guru, dan siswa juga perlu diperhatikan untuk menciptakan hubungan yang harmonis. Ia juga mendorong mahasiswa untuk mencurahkan ide-ide inovatif dan memanfaatkan peluang dalam program ini. “Optimalkan kesempatan ini untuk berkontribusi dalam pengabdian,” tambahnya.
Dengan pengalaman yang diperoleh selama mengikuti program Asjar, Rohma berharap mahasiswa yang sedang dalam program Asjar dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan keterampilan, memperluas wawasan, dan siap menghadapi tantangan di dunia pendidikan yang sesungguhnya. (dil/elz)