Unej Terapkan Tes Kemampuan Bahasa Inggris Berbasis Komputer untuk Syarat Wisuda Mahasiswa

Jember, 3 Februari 2025

Guna membekali mahasiswa dengan kemampuan Bahasa Inggris, Universitas Jember menerapkan Tes Kemampuan Bahasa Inggris berbasis komputer atau Computer-Based English Proficiency Test (CBEPT) sebagai syarat wisuda. Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Jember, Prof. Drs. Slamin, M.Comp.Sc., Ph.D. saat memberikan sambutan dalam Konsinyering Pengembangan dan Pengelolaan CBEPT yang berlangsung di Hotel FortunaGrande Jember, Sabtu, 1 Februari 2025.

Menurut mantan Dekan Fakultas Ilmu Komputer ini, penerapan kebijakan tersebut menyesuaikan kebutuhan internasionalisasi Universitas Jember. Diharapkan lulusan Universitas Jember tidak hanya mendapat bekal ilmu dari program studi, namun juga kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris. “Mahasiswa kita sebenarnya bagus-bagus. Namun, ketika ada persyaratan Bahasa Inggris, ada kendala di situ. Karena itu melalui penerapan program ini kita upayakan Bahasa Inggris mahasiswa kita lebih bagus,” ujar pria asal Madura ini.

Lebih lanjut, Slamin menjelaskan bahwa sejatinya CBEPT, atau sebelumnya dikenal sebagai EPT dengan berbasis kertas, merupakan kebijakan lama. Namun, karena pandemi Covid-19, kebijakan tersebut sempat dihentikan, dan saat ini diterapkan lagi dengan berbasis komputer (computer-based). Format ini sesuai dengan perkembangan saat ini. Ia menepis anggapan bahwa penerapan syarat CBEPT ini menghambat kelulusan mahasiswa. “Terus terang syarat ini bukan untuk syarat kelulusan, namun untuk syarat wisuda sebelum mereka kita lepas betul (dari kampus, red),” ujarnya saat ditemui usai pembukaan konsiyering.

Menurutnya, kebijakan terkait penerapan kemampuan Bahasa Inggris sebagai syarat kelulusan mahasiswa ini akan diberlakukan secara berkelanjutan. Siapapun kelak yang akan memimpin Universitas Jember kebijakan ini tetap akan diterapkan. Ia berharap kebijakan ini tetap diterapkan karena Bahasa Inggris menjadi indikator kemampuan berkomunikasi. Jika tidak diwajibkan, dikhawatirkan mahasiswa tidak serius mengasah kemampuan dalam komunikasi Bahasa Inggris ini.

Konsinyering CBEPT yang berlangsung selama dua hari, Sabtu-Minggu, 1-2 Februari 2025 itu bertujuan menyiapkan penerapan CBEPT bagi mahasiswa. Per 3 Februari 2025 CBEPT mulai diterapkan. Dalam hal ini, UPA Bahasa ditunjuk sebagai pelaksana CBEPT. Selain Tim CBEPT dari UPA Bahasa, konsinyering CBEPT ini diikuti juga oleh UPA TIK.

Menurut Kepala UPA Bahasa, Prof. Dr. Hairus Salikin, M.Ed., CBEPT ini diberlakukan bagi seluruh mahasiswa sebagai persyaratan wisuda. “Jadi tidak benar jika ada yang menganggap CBEPT ini untuk syarat ujian,” ujarnya.

Guru Besar FIB ini menyampaikan bahwa CBEPT diberlakukan secara gratis untuk 2 kali tes pertama, sedangkan tes selanjutnya diberlakukan tarif hingga tes ke-5. Lebih lanjut, mantan Dekan FIB ini mengatakan perbedaan mendasar antara CBEPT dengan sistem sebelumnya yang berbasis kertas (paper-based) hanya pada medianya, sedangkan materi tesnya tidak berbeda. “Dari segi efektifivitas, CBEPT lebih efektif, lebih ringkas, dan nilainya langsung bisa diketahui,” imbuh dosen prodi Sastra Inggris FIB ini.

Sebagai informasi, CBEPT ini diselenggarakan setiap senin dan kamis pukul. 09.00-11.00. Pendaftaran dibuka setiap hari Jumat melalui akun SISTER/SIAKAD mahasiswa dan diberlakukan interval antartes selama 21 hari. Jika mahasiswa memerlukan persiapan untuk menghadapi CBEPT, UPA Bahasa menyediakan persiapan khusus menghadapi tes tersebut.

Skip to content