Empat Program Studi Di UNEJ Ajukan Akreditasi Internasional ASIIN

Jember, 13 Februari 2025
Empat program studi di rumpun pertanian di Universitas Jember (UNEJ) mengajukan akreditasi internasional dari Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik (ASIIN). Keempat program studi tersebut adalah Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Program Studi Teknik Pertanian dan Program Studi Teknologi Industri Pertanian yang kesemuanya berada di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP). Program Studi keempat adalah Program Studi Proteksi Tanaman dari Fakultas Pertanian.

Setelah melewati proses pengajuan syarat administrasi, tim asesor ASIIN yang dipimpin oleh perwakilan ASIIN Maria Mothes mengunjungi kampus Tegalboto selama dua hari (13-14/2/2025). Maria Mothes didampingi Prof. Alexander Stoy dari Kiel University of Applied Sciences Jerman. Turut hadir pula asesor dari Indonesia yakni Dr. Phil. Afrinal dari Universitas Sriwijaya, Dr. Maria Sugiharti dari PT. Wilmar Benih Indonesia dan Hafidatun Nizha dari Universitas Muhammadiyah Malang.

Rektor UNEJ (kanan membelakangi lensa) berdiskusi bersama tim ASIIN

Menurut Maria Mothes, kunjungannya kali ini dalam rangka meIihat dari dekat kondisi dan kesiapan keempat program studi tersebut dalam meraih akreditasi internasional. Penilaian meliputi pengelolaan program studi seperti kurikulum, mata kuliah, metode pembelajaran, beban dosen, mobilitas mahasiswa hingga proses penerimaan mahasiswa.

“Kami juga akan mengecek bagaimana evaluasi belajar dilakukan mulai dari ujian, pemberian tugas hingga tugas akhir. Tim juga ingin tahu mengenai kualitas sumber daya yang ada, mulai dosen, fasilitas pendukung, pengelolaan keuangan dan penjaminan mutu. Oleh karena itu hari pertama diisi diskusi sementara untuk hari kedua kami akan mengunjungi setiap program studi beserta fasilitas pendukungnya,” kata Maria Mothes.

Dalam sesi diskusi, Prof. Alexander Stoy menanyakan relevansi program studi di rumpun pertanian di tengah dunia yang berubah dengan cepat kepada Rektor UNEJ. Menurut Iwan Taruna, program studi di rumpun pertanian tetap relevan dan penting mengingat posisi sentral pertanian sebagai penghasil bahan pangan yang mendukung jalannya kehidupan. Hal ini didukung fakta bahwa sebagian besar penduduk Indonesia masih menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Apalagi wilayah Tapal Kuda yang memang dikenal sebagai wilayah pertanian dan perkebunan. Maka UNEJ dituntut menghasilkan SDM bidang pertanian yang unggul.

Prof. Alexander Stoy dari Kiel University of Applied Sciences Jerman mengajukan pertanyaan, didampingi Maria Mothes perwakilan ASIIN Jerman

“Namun tentu saja kita perlu terus beradaptasi dengan kemajuan zaman sehingga bidang pertanian mampu menjawab tantangan. Misalnya di UNEJ pertanian dan perkebunan disandingkan dengan teknologi terkini seperti kajian bioteknologi yang dikembangkan di FTP dan Fakultas Pertanian. Di UNEJ juga ada agromedis di Fakultas Kedokteran, Agrofarmasi di Fakultas Farmasi dan lainnya,” jelas Iwan Taruna yang juga dosen di Program Studi Teknik Pertanian FTP.

Selain berdiskusi dengan Rektor, Wakil Rektor, Dekan serta masing-masing Ketua Program Studi, tim ASIIN juga melakukan wawancara dengan pimpinan di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP), Unit Penunjang Akademik (UPA) seperti UPA Pengembangan Karier dan Kewirausahaan, UPA Perpustakaan, serta UPA Taman Agrotechnopark.

Rektor UNEJ, Iwan Taruna bersama WR 1 Prof. Slamin

Sebagai informasi ASIIN merupakan lembaga akreditasi internasional dari Jerman untuk disiplin ilmu rekayasa, matematika dan sains, pertanian, biologi. Saat ini sudah ada delapan program studi di UNEJ yang menerima akreditasi internasional dari ASIIN.

Suasana diskusi antara UNEJ dengan tim ASIIN Jerman

“Kami mendorong program studi yang sudah mendapatkan akreditasi unggul untuk melangkah meraih akreditasi internasional sebagai salah satu usaha UNEJ dalam meraih pengakuan di tingkat dunia. Dan semoga akan bertambah dengan empat program studi yang saat ini menjalani visitasi,” pungkas Iwan Taruna. (iim)

Skip to content