Melawan lupa Episode 5 : KAMU NYOBLOS PDI, YA!

Melawan Lupa !
Orang Perancis punya pepatah L’Histoire se Répète, sejarah mengulang dirinya sendiri. Oleh karena itu dari sejarah kita belajar. Belajar melanjutkan yang baik, dan belajar untuk tidak mengulangi yang buruk.

Humas Universitas Jember (UNEJ) menerima sumbangan tulisan dari Bapak Imam Soebagio, mantan kepala Humas UNEJ sekaligus saksi hidup perjalanan UNEJ. Tulisan yang awalnya menyambut Dies Natalis ke 60 UNEJ, kemudian berkembang menjadi tulisan mengenai ingatannya akan hal-hal yang terkait dengan UNEJ dan seputar perkembangan almamater yang kita cintai bersama ini. Tujuannya, tentu melawan lupa, agar kita bisa belajar dari sejarah. Selamat menikmati.

Banyak cerita menarik yang menemani saya saat hunting berita. Kalau saya menulis untuk “melawan lupa” tidak bermaksud mengulang berita yang pernah saya tulis di media masa lalu. Saya cuma akan bercerita kisah dibalik jadinya sebuah berita. Ada yang lucu, menarik, heroik dan berdampak. Ini contohnya.

Pemilu ketiga era Orde Baru dilaksanakan pada tahun 1977. Tepatnya hari Senin Wage tanggal 2 Mei 1977. Pemilu kali ini terbilang unik karena diikuti 3 kontestan. Dua partai politik yaitu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai dampak fusi, penggabungan partai partai. Kontestan ketiga adalah Golongan Karya (Golkar).

Senin pagi itu kami mengikuti upacara pembukaan pencoblosan di TPS Khusus di alun alun Kota Jember. Selanjutnya dengan fasilitas Humas Pemda beberapa wartawan mengadakan pemantauan pelaksanaan pencoblosan. Saya bersama Umar, Sakim, Abdullah dan Sidik berkeliling ke TPS TPS di Arjasa, Sukowono, Kalisat dan Sumbersari.

Usai keliling kami kembali ke alun alun Jember untuk menyaksikan penghitungan suara. Tiba di TPS tampak Bupati Abdulhadi sedang menyaksikan pencatatan. Begitu Bupati Abdulhadi melihat saya, beliau berucap. “Kamu nyoblos PDI, ya”. Pertanyaan yang diajukan kepada saya. Saya kaget mencoba untuk tenang sambil bertanya, “Bapak koq tahu”.

Saya dapat laporan, kata Bupati. Ada beberapa wartawan menengok TPS Khusus di lapangan Kecamatan Sukowono. Salah satu diantaranya nyoblos disana. Di TPS itu yang nyoblos PDI hanya tiga, salah satu diantaranya adalah wartawan yang datang. Semua yang ada di di TPS Khusus itu tertawa sambil menoleh kearah saya. Saya juga tertawa sambil mbatin tanpa berucap “Pemilu luber jurdil”.

Beberapa tahun kemudian sebagai pengurus Korpri Universitas Jember saya ditugas mengikuti Kursus Kader Golkar di Candra Wilwatikta, Pandaan. Saya bersama Ketua Korpri Pak Arie Soedjatno jadilah Kader Golkar. Tugasnya memantapkan Kader Golkar di Jember untuk Golkar memenangkan Pemilu.

Skip to content