Poliwangi Gandeng UNEJ, Kerja Sama Pengembangan SDM

Jember, 21 Mei 2025
Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) berencana mengirimkan dosen-dosennya untuk menempuh pendidikan doktoral di Universitas Jember (UNEJ). Pemilihan UNEJ sebagai lokasi studi karena memiki kualitas yang baik, juga faktor kedekatan geografis. Poliwangi dan UNEJ juga memiki kedekatan psikologis mengingat banyak dosen di Poliwangi adalah lulusan UNEJ. Niatan ini disampaikan langsung Direktur Poliwangi, M. Shofi’ul Amin saat berdiskusi bersama Rektor UNEJ, Iwan Taruna di gedung rektorat (21/5/2025).

Menurut M. Shofi’ul Amin, saat ini pihaknya tengah melaksanakan tiga rencana besar, yakni pengembangan institusi, perencanaan road map Poliwangi 2033 serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Pada sektor pengembangan SDM, salah satu programnya adalah meningkatkan jumlah dosen Poliwangi yang menyelesaikan pendidikan jenjang doktor (S-3). Namun tentu saja jika dalam satu waktu semua dosen menempuh studi doktor maka pihaknya kekurangan dosen pengampu mata kuliah. Apalagi karakteristik pendidikan vokasi menuntut kehadiran dosen pada setiap praktek yang dilakukan oleh mahasiswa.

Direktur Poliwangi, M. Shofi’ul Amin menyampaikan sambutan

“Oleh karena itu kami berniat mengirimkan dosen untuk studi doktoral di UNEJ, dengan harapan proses perkuliahannya nanti bisa fleksibel, sehingga masih bisa melaksanakan tugas mengajar di kampus,” tutur M. Shofi’ul Amin yang juga lulusan Fakultas Teknik UNEJ ini.

Harapan Direktur Poliwangi disambut baik oleh Rektor UNEJ, yang menjelaskan kondisi Poliwangi mirip dengan kondisi UNEJ di era tahun 90-an. Kala itu pada masa kepemimpinan Rektor Prof. Kabul Santoso banyak mengirimkan dosen muda melanjutkan studi doktoral, termasuk ke luar negeri. Terkait fleksibilitas menjalani perkuliahan di program Pascasarjana UNEJ, Iwan Taruna menyampaikan bisa melayani pasalnya UNEJ juga sudah menjalankannya di beberapa program kerja sama.

“Kami memang mendapatkan permohonan dari beberapa pihak agar UNEJ juga membuka perkuliahan program Pascasarjana di Banyuwangi. Jadi jika memang nanti peminatnya banyak, tentu bisa kita atur agar perkuliahan fleksibel dan para dosen tetap bisa menjalankan tugas mengajar,” ujar Iwan Taruna.

Rektor UNEJ didampingi Ketua Senat menyampaikan paparan

Tawaran fleksibilitas dalam perkuliahan jenjang doktoral juga dipaparkan oleh Wakil Rektor I bidang Akademik, Prof. Slamin. Menurut pakar Teori Graph ini, sudah ada program doktoral di UNEJ yang berbasis riset, sehingga mahasiswanya lebih fokus pada penelitian yang dilaksanakan dengan bimbingan promotor. Sementara perkuliahan bisa secara hibrida menggabungkan tatap muka dan daring. Model jenjang doktoral berbasis riset seperti ini sudah diterapkan di Program Studi Doktor Bioteknologi.

“Sebagai tambahan informasi, PTN di Jawa Timur sudah sepakat, untuk promotor dan atau co promotor di jenjang doktoral bisa dosen di PTN asal, tentu dengan memenuhi syarat yang sudah ditetapkan. Jadi, proses perkuliahan mahasiswa bisa dipantau langsung oleh promotor atau co promotornya sambil tetap menjalankan aktivitas mengajar mahasiswa,” imbuh Prof. Slamin.

Wakil Rektor I UNEJ, Prof. Slamin memberikan penjelasan mengenai program doktoral di UNEJ

Kedatangan Direktur Poliwangi didampingi oleh para staf, seperti ketua jurusan, ketua Satuan Pengawas Internal (SPI) hingga ketua tim kerja sama. Sementara dari pihak UNEJ selain hadir rektor, ketua senat dan para wakil rektor, juga turut mengikuti diskusi kali ini Dekan Fakultas Pertanian, Dekan Fakultas Teknik, Direktur Pascasarjana, Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta pejabat lainnya.

“Kami sangat mengapresiasi tawaran fleksibilitas kuliah jenjang doktoral yang ditawarkan UNEJ. Nanti segera akan kami tindaklanjuti dengan dokumen kerja sama pendukung agar dosen kami bisa mendaftar untuk semester Gasal tahun akademik 2025-2026. Saat ini sudah ada lima dosen yang ingin kuliah di UNEJ,” kata Ketua SPI Poliwangi, Masetya Mukti. (iim)