Meningkatkan Partisipasi Politik Perempuan, Membangun Politik Dengan Etika Kepedulian

Jember, 21 Juni 2025

Pusat Studi Gender Universitas Jember menyelenggarakan Sekolah politik Perempuan pada 21-22 Juni 2025 di lantai 6 CDAST Selatan Universitas Jember. Peserta sekolah politik ini adalah para perempuan dari unsur Pemerintahan Desa, PKK, komunitas Ika Boga Jember, Kelompok Wanita Tani, WKRI dan Fatayat NU Jember.

“Sekolah politik perempuan ini adalah salah satu upaya kami untuk mendukung terwujudnya kampus UNEJ berdampak. Kami ingin berkontribusi dalam peningkatan partisipasi politik perempuan di semua tingkatan, di desa, kecamatan, kabupaten, bahkan di tingkat nasional.” Demikian disampaikan Dr. Linda Dwi Eriyanti, ketua Pusat Studi Gender Universitas Jember.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa peningkatan partisipasi yang diharapkan bukan hanya secara kuantitas/deskriptif tetapi juga partisipasi representatif atau yang sekarang tren disebut sebagai partisipasi berdampak. Berdampak kepada perbaikan kualitas hidup, berupa kesejahteraan, bebas dari kekerasan, adil, setara, dan berperikemanusiaan.

Kegiatan Sekolah Politik Perempuan PSG dibuka oleh Rektor UNEJ secara daring

Salah satu bagian penting dari sekolah politik ini adalah keinginan untuk membangun diskursus baru tentang politik. Politik selama ini identik dengan dunia laki-laki, berorientasi pada kekuasaan yang maskulin, mendominasi, kompetitif dan eksploitatif. Perlu narasi baru untuk membangun politik dengan etika kepedulian sosial khas feminis, yang menekankan pentingnya nilai-nilai moral dan etis dalam praktik politik, serta bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diwujudkan untuk kesejahteraan bersama.

Politik dalam perspektif feminis ini melibatkan prinsip-prinsip seperti keadilan, kejujuran, akuntabilitas, dan empati dalam pengambilan keputusan politik dan interaksi sosial yang dilakukan dengan cara merangkul, melindungi, dan welas asih kepada kelompok rentan, diantaranya perempuan, lansia, anak, difable.

Hal tersebut dikuatkan oleh Rektor Universitas Jember, yang menekankan bahwa politik yang bermoral penting untuk menjaga kelangsungan berbangsa dan bernegara. “Perempuan sudah seharusnya berperan penting dalam politik, bukan hanya berbicara kepentingan, tetapi juga untuk menjaga moral dan mengedepankan etika politik yang patuh pada regulasi yang berlaku di Indonesia”. Demikian pernyataan Rektor Universitas Jember, Dr. Iwan Taruna pada sambutan yang disampaikan secara online.

Dengan terlaksananya Sekolah Politik Perempuan ini, Pusat Studi Gender Universitas Jember menegaskan komitmennya dalam membangun masyarakat yang lebih adil, setara, dan inklusif. Diharapkan, para peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan politik, tetapi juga menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai kepedulian dan keberpihakan pada kelompok rentan ke dalam ruang-ruang pengambilan keputusan. Inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan politik yang lebih humanis dan berdampak, dimulai dari perempuan, untuk Indonesia yang lebih berkeadaban.