Merawat Masa Depan Keperawatan di era Digital: Konferensi Internasional UNEJ Hadirkan Inovasi Keperawatan dari Lima Negara

Jember, 30 Juli 2025

Di tengah cepatnya transformasi digital di dunia kesehatan, Universitas Jember melalui Fakultas Keperawatan mengambil peran strategis dengan menyelenggarakan The 6th International Agronursing Conference bertajuk “Innovating Nursing in the Digital Age: Enhancing Education, Research and Practice”. Bertempat di Auditorium Universitas Jember, konferensi ini berlangsung selama dua hari pada 30-31 Juli 2025, menggandeng International Post Graduate Nursing Student Conference (IPGNSC) sebagai mitra acara.

Konferensi ini bukan sekedar pertemuan ilmiah, melainkan panggung kolaborasi lintas negara. Tema besar yang diangkat mencerminkan kebutuhan mendesak akan inovasi di bidang keperawatan. Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Jember (FKEP UNEJ), Dr. Rondhianto, S.Kep., Ners, M.Kep., turut menegaskan dalam sambutannya “Di era digital yang berkembang pesat ini, integrasi teknologi ke dalam perawatan kesehatan dan komunikasi keperawatan tidak lagi bersifat opsional, itu adalah suatu keharusan”.

Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Jember (FKEP UNEJ), Dr. Rondhianto, S.Kep., Ners, M.Kep., saat memberikan sambutan pembuka

Ns. Muhamad Zulfatul A’la S.Kep., M.Kep., PhD., selaku ketua panitia pada acara konferensi ini, dalam sambutannya menyatakan “Melalui forum ini, kami tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga merancang masa depan pelayanan kesehatan yang lebih cerdas dan adaptif. Mari kita gunakan momen ini untuk memperkuat koneksi global kita dan mendorong batas-batas profesi kita di era digital”.

Acara bergengsi ini berhasil menarik partisipasi sekitar 900 peserta, baik secara langsung maupun daring. Selain itu, 125 presenter oral juga akan berbagi karya inovatif, ide, dan temuan penelitian mereka di berbagai sesi paralel. Konferensi ini juga turut mengundang pembicara terkemuka dari enam negara, meliputi, Prof. caleb Ferguson (Australia), Prof. Lin, Mei-Feng (Taiwan), Dr. Chew Han Shi, Jocelyn (Malaysia), Dr. Supavadee Thientgham (Thailand), Ahmad Rifai, S. Kep., Ns., M.S., Ph.D. (Indonesia) dan Assoc. Prof. Dr. Muhammad Kamil Bin Che Hasan (Malaysia)

Baca Juga : Mahasiswa FKEP UNEJ Borong Juara di Indonesian Nursing Olympiad 2025

Melalui Konferensi ini, para pembicara memaparkan berbagai inovasi dan tantangan dalam keperawatan digital. Prof. Caleb Ferguson, Senior Research Fellow at the Western Sydney Nursing & Midwifery Research Centre Australia misalnya. Ia mempresentasikan penelitannya tentang ‘Kefasibilitasan Asesmen Kerapuhan (frailty) Pada Lansia’ di lingkungan rumah sakit dengan menyoroti tingkat mortalitas dan rehospitalisasi yang mengkhawatirkan. Beliau menekankan pentingnya identifikasi dini ‘frailty’ untuk perencanaan perawatan yang lebih baik dan peningkatan kesehatan jangka panjang.

Assoc. Prof. Dr. Muhammad Kamil, Dean Kulliyyah of Nursing and an Associate Professor at the Department of Medical-Surgical Nursing Malaysia saat memaparkan penelitiannya

Sementara itu, Assoc. Prof. Dr. Muhammad Kamil Bin Che Hasan, Dean Kulliyyah of Nursing and an Associate Professor at the Department of Medical-Surgical Nursing Malaysia fokus pada pemanfaatan teknologi ‘Internet of Things (IoT) dan Intervensi Digital untuk Kondisi Muskoloskeletal Pada Lansia di Malaysia. Ia mencontohkan penggunaan sensor gerak, perangkat pintar, hingga aplikasi seluler dan tele-konsultasi. Beliau juga menyoroti pentingnya pertimbangan budaya dalam adopsi kesehatan digital, termasuk preferensi keluarga, aspek agama, dan perbedaan akses di daerah perkotaan versus pedesaan.

Diskusi dalam konferensi ini juga membahas tantangan nyata dalam implementasi digital health, seperti masalah konektivitas internet yang tidak stabil, literasi digital, kendala finansial, dan biaya teknologi yang tinggi. Meskipun demikian, para ahli sepakat bahwa meskipun teknologi terus berkembang, sentuhan manusia dalam pelayanan keperawatan tetap esensial.

Prof. Caleb Ferguson, Senior Research Fellow at the Western Sydney Nursing & Midwifery Research Centre Australia saat memaparkan penelitiannya

Bagi para mahasiswa keperawatan, khususnya peserta dari International Post Graduate Nursing Student Conference, ajang ini menjadi jembatan penting untuk menambah wawasan, memperluas jaringan, dan menyuarakan gagasan-gagasan mereka di forum global. Konferensi ini juga merupakan bentuk nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dikembangkan UNEJ; mendidik, meneliti dan mengabdi. Melalui kegiatan ini, Universitas Jember mempertegas posisinya sebagai institusi pendidikan yang aktif berkontribusi dalam peningkatan kesehatan masyarakat di level nasional maupun internasional. (qf)