Jember, 6 Oktober 2025
PT Surveyor Indonesia melakukan Paparan dan Kunjungan Lapangan terkait Pelaksanaan Survei Laporan Kajian Perbandingan antara Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU) dan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH), yang dilaksanakan pada Senin (6/10) di Ruang Sidang lantai 3 Rektorat UNEJ.
Kegiatan ini memenuhi penugasan dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPKBLU) Kementerian Keuangan. Survei ini bertujuan untuk mengukur efektivitas dan tantangan pengelolaan keuangan dan operasional di dua jenis status perguruan tinggi tersebut.Dalam sambutannya, Rektor UNEJ, Iwan Taruna, menanggapi dengan lugas bahwa manfaat utama status BLU yang dirasakan UNEJ sejak 2020 adalah fleksibilitas pengelolaan keuangan yang memungkinkan inisiasi kegiatan dan optimalisasi aset lebih cepat. Namun, Rektor menegaskan bahwa keberhasilan tata kelola PTN bergantung pada sumber daya manusianya. “Bagi saya, menurut pandangan saya, apapun bentuk PTN-nya dan bagaimanapun bentuk fleksibilitasnya, itu sebetulnya intinya ada pada bagaimana pengelola BLU itu memiliki kapasitas yang baik dan integritas yang baik,” tegas Rektor. Beliau juga menekankan pentingnya momen ini untuk mendorong sinkronisasi kebijakan antara PTN-BLU dan PTN-BH, serta berbagi data demi kemandirian penuh institusi.

Selanjutnya perwakilan PT Surveyor Indonesia, Nugraha Dwiputra, menjelaskan bahwa kajian ini diinisiasi setelah melihat adanya isu kebijakan, seperti PTN-BH yang ingin kembali ke status BLU dan masalah BLU yang belum tuntas. Kajian ini mencakup identifikasi 29 PTN di Jawa, Sumatera, dan Bali. Tujuan utamanya adalah menganalisis perbedaan fleksibilitas dan kemandirian keuangan PTN, peningkatan kualitas layanan pendidikan tinggi (tercermin dari status World University), serta mendapatkan masukan real mengenai tantangan yang ada. “Kajian ini bukan audit, tapi lebih kepada kami ingin mengetahui secara real situasi yang terjadi baik itu di PTN Badan Hukum maupun BLU. Justru harapannya ini bisa disampaikan apa adanya, situasi sebenarnya, tantangan dan sejumlah permasalahan yang dihadapi,” ujar Nugraha.

Pada momen diskusi, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, Prof. drg. Sri Hernawati menyampaikan materi dan data spesifik UNEJ untuk mencapai kemandirian keuangan dan peningkatan kualitas Tridharma, sekaligus tata kelola keuangan yang sehat. “Meskipun masih bergantung pada sumber pendapatan utama yaitu dari UKT, posisi keuangan Universitas Jember menunjukkan stabilitas fiskal yang kuat. Bahkan, rasio pendapatan non-akademik kami sudah mencapai 23%, jauh lebih tinggi dari PTN BH yang mungkin baru 10%. Ini adalah bukti keberhasilan diversifikasi sumber dana melalui unit usaha, kerja sama, dan layanan BLU,” jelasnya.
Agenda utama kunjungan ini meliputi paparan dan diskusi bersama civitas akademika UNEJ, dan akan dilanjutkan dengan Kunjungan Lapangan ke beberapa unit di lingkungan UNEJ untuk memverifikasi secara langsung implementasi pengelolaan aset dan fasilitas di lapangan

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana pertukaran informasi, sekaligus memberikan masukan berharaga bagi perumusan kebijakan pengelolaan keuangan perguruan tinggi di Indonesia. Dengan adanya kajian, ini UNEJ berkomitmen untuk terus mendukung terwujudnya tata kelola universitas yang berorientasi pada peningkatan mutu layanan pendidikan tinggi dan kepuasan masyarakat. (qf)
#DiktisaintekBerdampak #UNEJBerdampak #KerjaSama


 
 
 
