Banyuwangi, 8 Oktober 2025
Rektor Universitas Jember (UNEJ) mengharapkan seluruh pimpinan agar menjadikan Rencana Bisnis Anggaran (RBA), dan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) sebagai sarana pengembangan organisasi.
Pasalnya RBA yang baik akan menjadi tulang punggung pencapaian target yang sudah dibebankan kepada unit kerja. Sementara hasil monitoring dan evaluasi dari RTM menjadi bahan meningkatkan layanan guna perbaikan secara berkelanjutan.Arahan ini disampaikan Rektor UNEJ saat membuka kegiatan diskusi terpumpun penetapan Rencana Bisnis Anggaran Unit Kerja Tahun Anggaran Tahun 2026 (7-9/10/2025). Dalam sambutan pembukaan sekaligus arahannya, Iwan Taruna menjelaskan tantangan ke depan makin berat sementara kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan oleh pemerintah masih berlanjut. Oleh karena itu semua unit kerja harus melakukan perencanaan dengan baik agar memberikan manfaat yang optimal.

“Sementara melalui hasil monev dari RTM, menjadi bahan memperbaiki layanan yang dinilai kurang dan meningkatkan yang sudah baik,” jelas Iwan Taruna. Dalam kesempatan ini, Rektor UNEJ menyampaikan hasil monev audit mutu internal semua unit kerja secara umum, hasil kajian Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP).
Dalam kegiatan yang diikuti oleh semua pimpinan fakultas dan unit kerja beserta anggota Dewan Pengawas, Iwan Taruna mencanangkan lima program di tahun 2026. Pertama penguatan kualitas pengajaran dan riset serta hilirisasinya. Kedua efisiensi dan akuntabilitas keuangan. Ketiga peningkatan layanan dengan transformasi digital. Keempat penguatan jejaring bersama mitra strategis, dan terakhir penguatan budaya mutu.
“Program yang akan kita laksanakan diantaranya mengundang pakar hilirisasi dan komersialisasi riset, pengadaan barang dan jasa yang lebih efisien, mendorong aktualisasi kerja sama serta menjadikan hasil monev RTM sebagai bagian dari budaya mutu dari manajemen modern,” imbuh Iwan Taruna.

Arahan juga disampaikan oleh Ketua Senat UNEJ. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah usaha menjaga etika dan integritas di lingkungan perguruan tinggi. Menurut Andang Subaharianto, semua elemen UNEJ harus menjaga marwah kampus, mulai dari dosen, mahasiswa hingga tenaga kependidikan. “Mulai dari membuat karya ilmiah, proses kenaikan pangkat, kedisiplinan kerja hingga bagaimana kita membina kehidupan mahasiswa,” pesan Andang Subaharianto.
Sementara itu anggota dewan pengawas UNEJ, Teguh Irwono berharap penetapan RBA tidak hanya menjadi penetapan dokumen belaka, namun menjadi pemandu kerja sehingga dapat memberikan dampak nyata. Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember ini mengapresiasi capaian UNEJ di bidang pengelolaan keuangan dengan beragam prestasi yang sudah diraih.

“Sebagai perwakilan unsur pengawas yang mewakili Kemenkeu RI, saya berharap melalui penetapan RBA ini, maka penguatan kemandirian finansial dan kondisi keungan yang sehat melalui optimalisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) non biaya pendidikan di UNEJ dapat terwujud,” kata Teguh Irwono.

Selain arahan dari Rektor dan Ketua Senat UNEJ, peserta kegiatan juga menerima materi dari seluruh wakil rektor. Kegiatan di hari kedua dan ketiga kemudian dilanjutkan dengan presentasi RBA dari semua fakultas dan unit kerja yang mendapatkan pendampingan dari Satuan Pengawas Intern. (iim)

