Jember, 1 November 2025
Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Jember (UNEJ) terus memperkuat kiprahnya di tingkat internasional.
Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-61, Program Studi Agribisnis FAPERTA UNEJ berkolaborasi dengan Komisi Kerjasama FAPERTA, Laboratorium Ekonomi dan Pembangunan Pertanian (Lab-EPP), serta Kelompok Riset dan Pengabdian Masyarakat Centre of Research on Entrepreneurship and Agribusiness Management (KeRisDiMas CREAM) menggelar International Guest Lecture bertajuk “Cross-Border Agribusiness Insights: Comparative Perspectives on the Coffee Industry in Indonesia and Thailand” Sabtu pagi (1/11/2025), di Hall PS Agribisnis FAPERTA UNEJ.Kegiatan ini menghadirkan narasumber internasional, Dr. Daranrat Jaitiang dan Dr. Toungporn Uttarotai dari Chiang Mai University, Thailand. Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FAPERTA UNEJ, Prof. Dr. M. Rondhi, SP., MP., Ph.D., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam menghadirkan pengalaman akademik lintas negara bagi mahasiswa dan dosen.

“Forum ini menjadi sarana pembelajaran penting bagi mahasiswa untuk memahami dinamika agribisnis kopi dalam konteks global. Melalui dialog akademik lintas negara, mahasiswa dapat membandingkan pendekatan pengelolaan agribisnis antara Indonesia dan Thailand, terutama dalam menghadapi tantangan pasar internasional dan regulasi perdagangan global,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini sejalan dengan strategi internasionalisasi FAPERTA UNEJ yang berlandaskan pada tiga nilai utama yaitu Harmony, Global, dan Sustainable. Harmony bermakna sinergi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat. Global, menekankan perluasan jejaring internasional melalui kolaborasi dengan universitas luar negeri seperti Chiang Mai University dan Sustainable, berarti menghadirkan kegiatan yang berorientasi pada keberlanjutan ilmu pengetahuan serta pemberdayaan masyarakat pertanian.
“Melalui kegiatan ini, Fakultas Pertanian Universitas Jember akan terus menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi agribisnis yang berorientasi global, berkelanjutan, serta memberi dampak nyata bagi masyarakat pertanian Indonesia.” lugasnya.
Sementara itu, Dr. Ir. Evita Soleha Hani, MP., Ketua Pelaksana sekaligus Kepala Lab-EPP dan Ketua KeRisDiMas CREAM, menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga memperkuat komitmen FAPERTA UNEJ dalam kolaborasi internasional di bidang pengabdian kepada masyarakat.
“Guest lecture ini akan dilanjutkan dengan international community service kepada pelaku agribisnis kopi di Kecamatan Panti, Kabupaten Jember nantinya. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata sinergi antara pendidikan tinggi dan masyarakat dalam penguatan kapasitas agribisnis kopi,” ungkapnya.
Kegiatan pengabdian internasional tersebut akan dikoordinasikan oleh Julian Adam Ridjal, SP., MP., Koordinator Lapangan Pengabdian Kepada Masyarakat KeRisDiMas CREAM. Menurutnya, program ini dirancang untuk membuka ruang dialog praktis antara akademisi dari Chiang Mai University dan petani kopi di Jember.
“Kami ingin agar kolaborasi ini tidak berhenti di ruang kuliah. Melalui diskusi lapang dan berbagi pengalaman, para petani kopi di Jember dapat memperoleh wawasan baru tentang inovasi, diversifikasi produk, serta strategi menghadapi pasar global,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Jurusan Agribisnis FAPERTA UNEJ, Dr. Ir. Joni Murti Mulyo Aji, M.Rur.M., menyampaikan, kopi merupakan salah satu komoditas strategis yang memainkan peran penting dalam ekonomi Indonesia dan Thailand. Kedua negara memiliki keunggulan khas, baik dari sisi agroekologi maupun sistem rantai nilai yang terbentuk di tingkat lokal hingga global.
“Kopi bukan sekadar produk ekspor unggulan, tetapi juga bagian dari identitas budaya dan sumber penghidupan masyarakat pedesaan. Di Jember, kopi robusta menjadi komoditas kebanggaan daerah, sementara Thailand menonjol dengan pengembangan specialty coffee yang bernilai tinggi. Melalui kegiatan ini, kedua negara dapat saling belajar untuk memperkuat daya saing globalnya,” jelasnya.
Dalam sesi paparan utama, Dr. Daranrat Jaitiang, memaparkan bagaimana industri kopi di Thailand tumbuh melalui pendekatan berbasis komunitas, inovasi produk, dan penguatan branding. Ia menekankan pentingnya kolaborasi akademik lintas negara untuk membangun ekosistem kopi yang tangguh dan berkelanjutan.
“Indonesia dan Thailand sama-sama memiliki potensi besar di sektor kopi. Dengan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, kedua negara dapat memperkuat posisi mereka dalam rantai nilai global, serta meningkatkan kesejahteraan petani melalui inovasi dan keberlanjutan,” ujarnya.
Dilanjutkan sesi kedua oleh Dr. Toungporn Uttarotai, dalam presentrasinya menjelaskan, Thailand juga mengedepankan konsep‘ethical coffee’, yaitu kopi yang diproduksi dan dipasarkan secara bertanggung jawabdari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Pada konsep ini ditekankan pentingnyasetiap tahap produksi kopi, mulai dari penanaman, pemanenan, pengolahan, hinggadistribusi, dilakukan dengan memperhatikan kesejahteraan petani, keadilan ekonomi, dan kelestarian lingkungan.
“Konsep ‘ethical coffee’ ini berbasiskan pada praktikagribisnis yang berkelanjutan dan beretika, sehingga tidak hanya menciptakan nilaitambah bagi produk kopi, akan tetapi juga meningkatkan reputasi dan daya saing di pasar internasional.” jelasnya.
Kegiatan International Guest Lecture ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara mahasiswa, dosen, dan pelaku agribisnis. Antusiasme peserta menunjukkan tingginya minat terhadap pengembangan industri kopi dan pentingnya kolaborasi internasional dalam pendidikan pertanian.(is)


