[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Jember, 14 November 2019
Ada banyak cara menyosialisasikan sebuah lembaga, tapi cara yang dipakai Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember ini jelas berbeda alias anti mainstream jika merujuk pada istilah di kalangan generasi milineal. Betapa tidak, untuk menjelaskan tugas dan fungsi KPKNL kepada mahasiswa Universitas Jember maka KPKNL Jember mengadakan simulasi lelang berbagai barang dari helm, tas hingga sepeda gunung bagi mahasiswa Universitas Jember di aula lantai 3 Gedung Rektorat (14/11). Kegiatan ini dikemas dalam KPKNL Goes to Campus 2019.
Mahasiswa yang tertarik mengkuti lelang terlebih dahulu harus membayar uang jaminan yang besarannya berbeda-beda untuk tiap item barang yang dilelang. Uang jaminan lelang terendah sebesar 20 ribu rupiah untuk helm, dan tertinggi 100 ribu rupiah untuk sepeda gunung. Cukup terjangkau untuk kantong mahasiswa. “Uang jaminan lelang ini nanti bisa diambil setelah pelaksanaan lelang selesai,” ujar Prasetya Raharja, staf bagian lelang KPKNL Jember yang hari itu bertugas memimpin lelang. Sebelumnya, Prasetya Raharja memberikan penjelasan umum mengenai salah satu tugas KPKNL, yakni mengadakan lelang.
“Kami di KPKNL Jember mengadakan lelang, baik lelang secara konvensional seperti yang kita adakan hari ini maupun lelang online melalui laman lelang.go.id. Jadi semua pihak bisa mengikuti lelang, termasuk mahasiswa. Bahkan masyarakat umum termasuk mahasiswa pun bisa mengikutsertakan barang atau asetnya untuk dilelang. Tidak hanya rumah atau mobil yang bisa dilelang, namun jasa sewa pun bisa dilelang, semisal hak penyewaan rumah kost. Caranya mudah dan biayanya murah. Salah satu keuntungan menjual barang melalui lelang adalah bisa mendapatkan pembeli dengan harga yang tertinggi,” jelas Prasetya Raharja yang hari itu didampingi langsung oleh Kepala KPKNL Jember dan pimpinan Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Jember selaku salah satu mitra kerja KPKNL.
Jalannya lelang berlangsung seru, seperti untuk item tas model clucth untuk perempuan, tas ransel dan sepeda gunung. Kejar-kejaran harga antar penawar tak terhindarkan. Bahkan terkadang rasa kecewa pun terlontar saat barang idamannya harus lepas ke tangan pesaing yang memberikan tawaran lebih tinggi. Total ada sembilan barang yang hari itu ditawarkan oleh KPKNL Jember. Namun keseruan ini belum seberapa, sampai kemudian M. Lukman Saleh, Kepala KPKNL Jember memberikan pengarahan usai lelang. “Karena Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DKJN) sebagai induk KPKNL saat ini berulang tahun ke 13, maka kami putuskan semua pemenang lelang tidak perlu membayar harga barang yang sudah dimenangkan,” katanya yang langsung disambut histeris mahasiswa yang hadir. Baik oleh mereka yang menang lelang maupun kalah lelang.
“Wah saya menyesal tidak menawar dengan harga tertinggi saat lelang, sebab anggaran saya sudah habis, jika tahu bakal digratiskan maka saya akan tawar terus,” ujar Diana Purnamawati, mahasiswi asal Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya sambil tersenyum. Tak hanya Diana saja, beberapa mahasiswa yang tidak mengikuti lelang pun menyesal setelah tahu bahwa semua pemenang lelang dibebaskan dari pembayaran. Diana kemudian lantas memuji cara KPKNL Jember menyebarluaskan pemahaman akan tugas dan fungsinya kepada masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa. “Cara sosialisasi seperti ini asyik tidak membosankan, cocok buat kalangan milenial seperti kami, saya jadi tertarik untuk mengetahui lebih banyak mengenai lelang melalui laman lelang.go.id,” ucap mahasiswi asal Lumajang ini.
Sementara itu dalam penjelasannya, M. Lukman Saleh menyampaikan, simulasi lelang ini sengaja mereka gelar sebagai cara mendekatkan diri kepada mahasiswa sekaligus memberikan pemahaman akan tugas dan fungsi KPKNL. “Acara ini kami kemas dalam kegiatan KPKNL Goes To Campus dalam rangka hari ulang tahun ke 13 tahun DKJN, tidak hanya di Jember saja tapi juga dilakukan oleh KPKNL di Surabaya, Malang, Madiun dan kota-kota lainnya. Harapannya mahasiswa makin memahami peran, tugas dan fungsi DKJN dan KPKNL,” imbuh Kepala KPKNL Jember. Selain menerima materi mengenai mekanisme lelang yang dilakukan KPKNL, mahasiswa Universitas Jember sejumlah 80 orang itu juga menerima materi mengenai kekayaan negara yang dikelola oleh DKJN, beserta tugas dan fungsi dari DKJN. (iim)
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]