Universitas Jember Buka Pojok Siaga Corona

Jember, 5 Maret 2019
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Jember dr. Supangat secara resmi membuka layanan Pojok Siaga Corona Virus 19 (POSCOVID) di Gedung Dekanat lantai 1 Fakultas Kedokteran,(5/3). Layanan ini sebagai salah satu respon Universitas Jember dalam menanggulangi penyebaran Virus Corona COVID-19 di lingkungan kampus Tegalboto.
“Ini juga dapat diakses oleh seluruh masyarakat Jember dalam mencari informasi perihal virus corona. Melalui Poscovid ini kami bermaksud memberikan layanan edukasi kesehatan kepada masyarakat supaya tidak sampai tertular Virus Corona ,” ujar Supangat saat memberikan sambutan singkat dalam pembukaan Poscovid.
Supangat berharap, melalui layanan informasi dan konsultasi ini masyarakat memiliki saluran resmi terkait informasi mengenai virus corona covid 19.
“Saya harap pembukaan Poscovid ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas pada umumnya dan juga lembaga kita Universitas Jember dalam pencegahan penularan visus corona ini,” ujarnya lagi.


Sementara itu dr. Cholis Abrori penanggung jawab layanan mengatakan, untuk mendukung layanan Poscovid Fakultas Kedokteran melibatkan tujuh orang dokter spesialis dan 20 orang mahasiswa. Hal ini bertujuan agar pasien mendapatkan informasi langsung dari ahlinya dan dapat dilakukan tindakan langsung manakala diperlukan.
“Termasuk 7 orang dokter umum juga kami libatkan. Harapannya jika ada pasien yang kemungkinan terinfeksi dapat segera dilakukan tindakan pertama agar tidak sampai menularkan pada yang lain,” kata cholis.
Cholis mengingatkan agar masyarakat tidak perlu heboh dalam merespon penyebaran Virus Corona, apalagi sampai memborong masker. Yang lebih penting menurutnya adalah menjaga pola hidup sehat dan makan-makanan sehat dan bergizi.
“Borong masker dengan harga yang mahal tetapi makanan yang bergizi tidak terbeli. Ini perilaku yang justeru akan menimbulkan masalah.”
Menurutnya, sebetulnya penggunaan masker tidak hanya karena virus corona saja. Namun penyakit lainnya seperti influenza dan TBC pencegahannya juga harus dengan mengenakan masker karena memiliki pola penyebaran sama seperti virus corona.


“Tetapi tidak semua orang perlu mengenakan masker. yang perlu memakai masker itu adalah yang sudah dinyatakan positif. Mereka yang pernah melakukan kontak dengan orang yang positif corona. Atau mereka yang baru pulang dari negara-negara terjangkit virus corona,” ujar Cholis.
Cholis menjelaskan dalam kasus pencegahan penularan virus corona, masyarakat harus mendapatkan edukasi mengenai etika bersin ataupun batuk yang benar. Karena tindakan menutup mulut dengan telapak tangan saat batuk dan bersin berpotensi menularkan penyakit melalui lendir yang menempel ditangan.
“Misalkan setelah batuk atau bersin kemudian pegang gagang pintu. Bakteri atau virus yang nempel ditangan pindah ke gagang pintu dan akan pindah pada pemegang berikutnya. Oleh karena itu saat batuk mulut harusnya ditutup dengan lengan bagian tengah,” jelasnya.
Agar tidak mudah tertular virus Cholis menjelaskan, perlu imunitas yang baik. Oleh karena itu penting menjaga dan meningkatkan imunitas dengan cara rutin melakukan olah raga.
“Terutama bagi kalangan orang tua yang sangat rentan sekali tertular virus. Tidak hanya virus corona saja. Oleh karena itu penting untuk senantiasa melakukan olah raga agar imunitas tubuh tetap terjaga,” pungkasnya. [moen]

Skip to content