[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Jember, 16 September 2020
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah resmi meluncurkan program Kampus Merdeka yang diharapkan dapat mempercepat inovasi di kalangan dunia kampus. Salah satu kebijakan baru dalam program Kampus Merdeka adalah keleluasaan bagi mahasiswa mengambil mata kuliah di luar program studinya, bahkan di perguruan tinggi lain. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan cakrawala pengetahuan yang lebih luas bagi mahasiswa, sekaligus membangun dan memperkuat jejaring kerjasama. Untuk memudahkan mahasiswa mengambil mata kuliah di perguruan tinggi lain, maka kerjasama antar institusi menjadi langkah pembukanya.
Begitu pula dengan Universitas Jember yang gencar menjalin kerjasama dengan PTN dan PTS dalam rangka memudahkan mahasiswanya untuk mengakses kebijakan Kampus Merdeka. Seperti yang dilakukan pada hari Selasa (15/9) saat Iwan Taruna, Rektor Universitas Jember, menandatangani naskah kesepahaman (Memorandum of Understanding, MoU) dengan Benny Lianto, Rektor Universitas Surabaya. Penandatanganan MoU digelar secara daring bertempat di aula lantai 3 Gedung Rektorat dr. R. Achmad. Hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor I dan II Universitas Jember, Ketua Satuan Pengawasan Internal, bersama pejabat lainnya.
Rektor UNEJ didampingi Wakil Rektor I dan II bersama ketua SPI menunjukkan naskah MoU
Dalam sambutannya, Iwan Taruna menjelaskan penandatanganan MoU kali ini adalah penandatanganan MoU kesekian kali dalam rangka mendukung program Kampus Merdeka. “Sebelumnya Universitas Jember telah menjalin kerjasama dengan Universitas Negeri Semarang, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, IPB University Bogor, Universitas Jambi, dan saat ini dengan Universitas Surabaya. Jalinan kerjasama ini akan berlanjut dengan perguruan tinggi lain, rencananya dengan ITS minggu depan. Harapannya mahasiswa Universitas Jember akan benar-benar merdeka mengambil mata kuliah di luar kampusnya sesuai minatnya masing-masing,” tutur Iwan Taruna.
Khusus dalam rangka MoU dengan Universitas Surabaya, Iwan Taruna menilai setiap perguruan tinggi memiliki keunikan dan keunggulan masing-masing yang dapat dikolaborasikan. “Universitas Surabaya berada di lingkungan kota besar yang dekat dengan industri, sementara Universitas Jember berada di remote area yang menyuplai kebutuhan industri di kota besar. Contohnya saja kedua perguruan tinggi memiliki Fakultas Farmasi, Universitas Jember fokus pada obat herbal sebab memiliki akses dengan keberadaan taman nasional dan lahan pertanian-perkebunan luas sebagai lumbung tanaman obat. Sementara kawan-kawan di Fakultas Farmasi Universitas Surabaya memiliki akses kepada industri obatnya. Jika kedua hal ini bisa dikolaborasikan maka tentunya dapat memberikan manfaat nyata di ranah pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” jelas Iwan Taruna.
Benny Lianto, Rektor Universitas Surabaya menyampaikan sambutan
Pendapat Rektor Universitas Jember didukung penuh koleganya dari Universitas Surabaya. Menurut Benny Lianto, untuk mencapai visi dan misi masing-masing pihak, dan memenuhi kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi maka kolaborasi menjadi keharusan. “Mustahil jika perguruan tinggi berjalan sendiri-sendiri di era Kampus Merdeka saat ini. Maka kerjasama yang berbasis pada kesetaraan dan kebermanfaatan menjadi kata kunci sesuai dengan keunggulan masing-masing pihak. Saya berharap penandatanganan MoU ini akan segera ditindaklanjuti dengan kerjasama di tingkat fakultas dan unit kerja agar tidak sekedar seremonial belaka,” pungkas Benny Lianto. (iim)
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]