Cegah Penularan Covid-19, Universitas Jember Bagi-Bagi Masker

Jember, 21 September 2020
Iwan Taruna Rektor Universitas Jember bersama Pusat Pemberdayaan Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember membagi-bagikan masker, hand sanitizer, dan sabun herbal disekitar jalan Kalimantan, Jember (21/9). Kegiatan ini sebagai bentuk kebersamaan melawan Covid-19 dan membangun kedisiplinan masyarakat untuk mengenakan masker.
Iwan Taruna menilai, kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker saat berkendara di tengah wabah corona masih belum seperti yang diharapkan. Namun sayangnya jumlah pasien yang dinyatakan positif covid-19 semakin meningkat.


“Kami ingin agar masyarakat Jember menjadi lebih giat dan disiplin dalam melaksanakan protokol pencegahan penularan Covid-19. Karena faktanya hingga saat ini kasus positif Covid-19 belum selesai. Justru lajunya semakin kencang dengan semakin banyaknya yang dinyatakan positif,” ujar Iwan Taruna saat diwawancara tim Humas Universitas Jember usai menyerahkan masker secara simbolis.
Menurut Iwan, walaupun jumlah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di Jember masih terbilang stabil, namun tetap diperlukan upaya bersama agar masyarakat sadar akan pentingnya melakukan tindakan pencegahan. Karena menurutnya secara keseluruahn kenaikan jumlah pasien covid-19 masih tinggi.


“Harus dikendalikan dari sekarang. Jika tidak, bisa-bisa Jember seperti Jakarta yang lonjakan pasien tergolong sangat tinggi. Oleh karena itu kita harus bersama-sama menyebarluaskan apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan protokol pencegahan salah satunya dengan mengenakan masker,” jelas Iwan.
Ali Badrudin, Ketua Pusat Pemberdayaan Masyarakat LP2M Universitas Jember mengatakan seluruh masker, hand sanitizer, dan sabun herbal yang dibagikan ini diproduksi oleh masyarakat binaan Universitas Jember.
“Ada sebanyak 3000 paket yang kami bagikan pada hari ini. Untuk maskernya dibuat oleh ibu-ibu binaan di Kecamatan Panti dan Sumbersari. Sedangkan untuk hand sanitizer, dan sabun herbal diproduksi oleh Santri Pondok Pesantren Nuris tentunya dengan pendampingan tim ahli dari Universitas Jember,” ujar Ali.
Ali berharap adanya kolaborasi antara Universitas Jember dengan masyarakat binaan dapat membangun kemandirian dan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan protokol pencegahan covid-19.
“Harapan saya jika masyarakat dapat memproduksi sendiri kan bisa dijual untuk tambahan pengahasilan. Sekaligus tetangga sekitar mereka tergerak untuk mengenakan masker, kan belinya dekat atau malah bisa bikin sendiri,” imbuh Ali.

Skip to content