Mahasiswa Universitas Jember Peserta KKN Tematik Desa Tangguh Bencana Dapat Tiga Target

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Jember, 16 Juli 2018

Mahasiswa Universitas Jember yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Desa Tangguh Bencana mendapatkan tiga target yang harus dikerjakan selama program KKN berlangsung. Ketiga target tersebut adalah, pendefinisian relawan kebencanaan di desa, pembentukan kelembagaan pengelola penanggulangan bencana di desa, dan penyusunan program penanggulangan bencana di desa. Ketiga target ini disampaikan oleh Joko Mulyono, selaku Dosen Pembina Lapangan (DPL) sekaligus koordinator Korps Relawan Kampus (Korrek) Universitas Jember, saat ditemui seusai upacara pelepasan gelombang kedua mahasiswa peserta program KKN periode II tahun akademik 2017/2018 di lapangan utara Gedung Soetardjo (16/7).

Menurut Joko Mulyono, tiga target tersebut disusun sesuai dengan kebutuhan yang disampaikan oleh stake holder, dalam hal ini pemerintah kabupaten Jember melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember. “Harapannya semua program terwujud sehingga warga desa makin tanggap akan bencana. Sebelum penerjunan dilakukan, kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Jember, terkait program yang akan dilakukan beserta desa yang menjadi lokasi KKN. Kami berharap ada sinergi antara dunia kampus dengan BPBD Jember,” imbuh dosen di FISIP sekaligus pegiat relawan kebencanaan yang mendapatkan tugas membimbing mahasiswa di Kecamatan Silo, salah satu kecamatan yang rawan bencana di Jember.

Harapan agar program KKN tematik Desa Tangguh Bencana mampu memberdayakan masyarakat desa agar tanggap bencana, juga diutarakan oleh Heru Widagdo, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember, yang turut hadir dalam upacara pelepasan. Menurutnya, salah satu dukungan yang diperlukan oleh BPBD adalah bagaimana mensosialisasikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat desa, khususnya yang tinggal di desa rawan bencana agar selalu siap siaga menghadapi bencana yang bisa kapan saja terjadi. “Saya berharap adik-adik mahasiswa mampu memberikan pemahaman kepada warga desa akan bahaya bencana, dan bagaimana menanggulanginya,” katanya. Dalam program KKN periode II ini ada 160 mahasiswa yang terlibat yang akan ditempatkan di 16 desa di Jember.

Sementara itu dalam laporannya, Prof. Achmad Subagio, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember menjelaskan, dalam penerjunan gelombang dua ini ada 1.479 mahasiswa yang bakal bertugas di tiga kabupaten, yakni Jember, Situbondo dan Probolinggo. “Ke depan, LP2M akan lebih memperkuat KKN tematik yang menyesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan daerah masing-masing agar program KKN lebih fokus, dan dapat dirasakan manfaatnya. Salah satu pihak yang tertarik adalah Pemkab Probolinggo, bahkan rencananya Sekertaris Daerah Probolinggo sendiri yang akan menyambut langsung mahasiswa KKN di daerahnya. Sementara untuk tematik Desa Tangguh Bencana memang menjadi permintaan khusus dari Pemkab Jember,” jelas pakar Mocaf ini.

Sebelumnya dalam sambutan pelepasannya, Rektor Universitas Jember meminta para mahasiswa peserta program KKN memanfaatkan kesempatan emas mengikuti program KKN. Pasalnya program KKN pertemuan antara mahasiswa dengan masyarakat. Ajang mendengar, melihat dan belajar menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi warga desa. “Jika Anda bisa memanfaatkan program KKN dengan baik, maka mahasiswa bakal menjadi agent of change yang sesungguhnya,” jelas Moh. Hasan. Untuk diketahui, pelepasan gelombang pertama peserta program KKN periode II tahun akademik 2017/2018 sudah dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2018 lalu, dengan menerjunkan 3.165 mahasiswa yang kesemuanya ditempatkan di Bondowoso. (iim)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Skip to content