Intan Dwi Masrullah, Juara I Khaththil Qur’an MTQ-M Regional V Jatim Perlu Ketelitian, Salah Titik Saja Bisa Ubah Arti

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Jember, 31 Agustus 2018

Universitas Jember menjadi tuan rumah kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa (MTQ-M) Regional Jawa Timur V 2018, yang digelar tanggal 11 sampai dengan 13 Agustus 2018 lalu. MTQ-M kelima di Jawa Timur ini dinilai sukses dari sisi penyelenggaraan, dibuktikan melalui kehadiran 73 kafilah dengan 789 peserta. Kampus Tegalboto juga berhasil menempatkan dua mahasiswanya merebut juara, yakni juara pertama di cabang Khaththil Qur’an Putri atas nama Intan Dwi Masrullah, dan juara ketiga cabang lomba musabaqah Hifzhil Qur’an 5 juz putra yang direbut oleh Faisal Amjad Adi P. Keduanya adalah mahasiswa FISIP. Atas raihan prestasinya, Intan Dwi Masrullah akan mewakili Provinsi Jawa Timur dalam ajang MTQ-M Nasional 2019 yang akan dilaksanakan di Universitas Syiah Kuala.

Saat ditemui di Kampus Tegalboto (28/8), Intan, begitu panggilan akrabnya menceritakan pengalamannya saat bertanding di babak final cabang lomba Khaththil Qur’an Putri dalam ajang MTQ-M lalu. “Saat sesi penjurian, sebenarnya karya saya dan karya Siti Munfaidah dari Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang bersaing ketat. Hingga kemudian juri menilai kesalahan yang ada di tiap-tiap karya peserta. Alhamdulillah jumlah kesalahan yang saya buat lebih sedikit dari Siti Munfaidah, sehingga saya meraih juara pertama, juara dua diraih Siti Munfaidah, sementara Sofiah Abda dari Universitas Airlangga di tempat ketiga,” tutur mahasiswi yag akrab disapa Intan ini. Persaingan antara Intan dan Siti Munfaidah memang ketat, terbukti selisih nilai keduanya terbilang tipis, juri memberikan nilai 88 untuk Intan, dan nilai 84 untuk Siti Munfaidah.

Untuk diketahui, cabang lomba khaththil Qur’an adalah lomba menulis indah ayat-ayat Al-Qur’an yang menekankan ketepatan dan keindahan tulisan menurut kaidah khath yang baku. Ada empat kategori dalam lomba khaththil Qur’an yakni kontemporer, dekoratif, naskah, dan mushaf. Khusus untuk MTQ-M regional V Jawa Timur hanya melombakan cabang dekoratif saja. Dalam pelaksanaannya, juri memberikan ayat Al Qur’an yang kemudian akan dituliskan oleh masing-masing peserta dengan persyaratan dalam setiap karya harus merupakan kombinasi gaya tulisan khath seperti gaya Naskhi, Riq’iy, Tsulutsi, Diwani, Farisi, Kufi dan Diwani Jali. “Cabang Khaththil Qur’an ini jika dikalangan umum disebut kaligrafi. Selain harus memiliki kemampuan seni menulis indah ayat-ayat Al Qur’an, ketelitian mutlak diperhatikan, sebab salah menuliskan titik saja bakal mengubah artinya. Saat babak final di MTQ-M lalu, juri menemukan ada garis huruf Qaf yang lupa saya tulis,” ulas Intan yang suka menggunakan gaya tulisan khath Diwani Jali ini.

Kesukaan Intan terhadap seni kaligrafi dimulai saat duduk di bangku SMP Darussholah Jember. “Kebetulan seni kaligrafi menjadi materi wajib di SMP dan SMA Darussholah, dimana setiap tahun para  murid belajar satu gaya tulisan khath. Akhirnya saya jadi suka, apalagi menggambar juga hobby saya,” tutur mahasiswi Program Studi Hubungan Internasional angkatan tahun 2016 ini. Rupanya keikutsertaan Intan di ajang cabang musabaqah khaththil Qur’an bukan kali pertama, tahun 2016 lalu dirinya turut dalam MTQ-M Nasional di Malang, sementara tahun 2017 mengikuti MTQ Regional Jawa Timur di Pasuruan. Sayangnya pada dua ajang tadi kiprah Intan baru sampai di babak penyisihan. “Semoga di ajang MTQ-M Nasional di Universitas Syiah Kuala tahun 2019 nanti saya bisa mencetak prestasi,” kata anak kedua pasangan almarhun Asrofi dan Nurul Fauziah ini.

Untuk mempersiapkan diri menuju ajang MTQ-M Nasional 2019, Intan giat berlatih. Minimal seminggu sekali, gadis asal Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu ini berlatih kepada para ustadz di Jember yang sudah senior di dunia kaligrafi. “Ada tiga ustadz tempat saya berlatih kaligrafi, ustadz Mufidz, ustadz Misbah dan ustadz Ghufron. Rencananya jika sudah mendekati pelaksanaan MTQ-M Nasional, intensitas latihan bakal ditambah dengan berlatih setiap hari,” imbuh Intan yang karya-karyanya banyak diminta saudara dan kawan sebagai hiasan ini. (iim)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Skip to content