[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Jember, 17 September 2018
Sebanyak 1226 mahasiswa baru Universitas Jember mengikuti pelatihan Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan di Sekolah Calon Bintara (SCABA) Rindam V Brawijaya, Jember (17/9). Pelatihan ini merupakan rangkaian acara Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) dan Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru (P2MABA) Universitas Jember Tahun 2018.
“Secara bertahap nantinya seluruh mahasiswa baru yang berjumlah 7240 Orang akan mendapatkan pelatihan yang sama. Hari ini adalah mahasiswa kelompok pertama yang merupakan mahasiswa baru Universitas Jember dari kampus Bondowoso dan kampus Lumajang sebagiannya lagi dari kampus Jember” ujar Zulfikar, Wakil Rektor I Universitas Jember saat mengecek kesiapan mahasiswa baru di SCABA Rindam V Brawijaya, Jember.
Dalam wawancara singkat Zulfikar mengatakan, pelatihan bela negara dan wawasan kebangsaan dimaksudkan untuk membentuk mahasiswa yang berkarakter. Mahasiswa yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi dan peduli pada keadaan bangsa dan negara Indonesia.
“Selain itu kegiatan ini adalah untuk membentuk pribadi mahasiswa yang disiplin dan memiliki rasa kebersamaan yang tinggi antar sesama mahasiswa, sehingga mereka bisa bekerja sama dengan baik antar sesama mahasiswa untuk menunjang kesuksesan proses belajar mereka,” imbuh Zulfikar.
Zulfikar menambahkan, pelatihan bela negara dan wawasan kengsaan bagi mahasiswa baru sebenarnya bukan hal yang baru bagi Universitas Jember. Karena pada tahun lalu mahasiswa baru juga diberikan pelatihan yang sama. Namun pelaksanaannya dilakukan di lingkungan kampus Universitas Jember.
“Ada tiga hal penting mengapa pelatihan harus dilakukan di SCABA. Pertama motivasi mahasiswa untuk ikut pelatihan lebih besar. Kedua, menciptakan kebersamaan antar mahasiswa dan ketiga mahasiswa lebih disiplin waktu. Mungkin karena jika dilaksanakan di kampus para mahasiswa baru kurang begitu serius dalam mengikutinya sehingga hasilnya kurang maksimal,” pungkas Zulfikar.
Sementara itu Ahmad Fauzi Komandan SCABA Ridam V Brawijaya mengatakan pelatihan bela negara dan wawasan kebangsaan harus diberikan kepada seluruh rakyat Indonesia khususnya pelajar. Mengingat faham-faham radikalisme sudah merambah pada kaum pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa.
“Seperti yang kita ketahui bersama saat ini gerakan-gerakan radikalisme semakin masif. Mereka mulai menyisir kaum muda seperti halnya mahasiswa untuk ditarik menjadi anggota. Oleh karena itu penting kiranya kita membentengi para pemuda dengan wawasan kebangsaan agar mereka semakin mencintai NKRI” ujar Fauzi.
Menurut Fauzi pelatihan bela negara menjadi point terpenting dalam mengawali proses pendidikan para mahasiswa baru Universitas Jember. Karena menurutnya, perkembangan teknologi informasi dapat berdampak baik dan juga bisa berdampak buruk mereka. Jika tidak dibekali dengan mental yang cukup maka mereka akan cendrung lebih mudah mengikuti arus negatif untuk ikut merongrong keutuhan NKRI.
“Oleh karena itu perlu diberikan pemahaman kepada para mahasiswa agar bersama-sama ikut menjaga keutuhan NKRI. Hal itu dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi mereka. Mahasiswa tugasnya ya belajar dengan baik dan berkarya dengan baik untuk kemajuan bangsa Indonesia,” pungkas Fauzi.
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]