[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Jember, 29 Oktober 2018
Rektor Universitas Jember menegaskan bahwa pemuda adalah perekat bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, bahasa, budaya dan agama. Penegasan ini disampaikan saat Rektor Universitas Jember memimpin upacara Peringatan Sumpah Pemuda 2018 di lapangan upacara Kampus Tegalboto (29/10). “Dalam sejarah Indonesia, para pemuda khususnya yang merupakan kalangan terdidik menjadi garda terdepan perubahan Indonesia, buktinya setelah pelaksanaan Kongres Pemuda tahun 1928 maka tujuh belas tahun kemudian Indonesia merdeka,” ujar Moch. Hasan di hadapan para peserta upacara yang terdiri dari unsur pimpinan, mahasiswa, dosen, san karyawan.
Moch. Hasan lantas mengingatkan agar pemuda, khususnya mahasiswa Universitas Jember selalu siap menghadapi perubahan jaman, seperti yang saat ini tengah melanda dunia akibat kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). “Ingat bahan bagi kalian para mahasiswa dan pemuda untuk merekatkan Indonesia adalah Pancasila. Seperti yang sudah tertuang dalam hymne kita, …hanya Pancasila tiada dasar lainnya. Kampus Tegalboto yang menjadi tempat belajar bagi segenap anak bangsa dari berbagai daerah harus benar-benar menjadi miniatur Indonesia,” ungkap Moch. Hasan saat ditemui seusai upacara.
Menghadapi perubahan yang kini makin sering terjadi, Rektor Universitas Jember meminta agar segenap sivitas akademika Universitas Jember selalu bijaksana memanfaatkan fasilitas TIK dan media sosial yang ada. “Kecanggihan TIK dapat menjadi peluang untuk sukses, namun juga bisa menjadi sumber masalah. Untuk itu buktikan bahwa mahasiswa Kampus Tegalboto adalah mahasiswa yang kreatif dan inovatif, sekaligus selalu mengedepankan sikap toleransi,” pungkas Moch. Hasan. Tema peringatan Sumpah Pemuda tahun 2018 adalah “Bangun Pemuda, Satukan Indonesia”. (iim)
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]