[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Jember, 6 Desember 2018
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember kembali menggelar kegiatan berskala internasional, yakni The 2nd International Seminar Series On Regional Dynamics (ISSRD) 2018. Seminar yang mempertemukan para pakar di bidang kebijakan dan administrasi publik ini digelar selama dua hari (4-5/12) di Kampus FISIP. Menurut Tree Setiyawan, ketua panitia kegiatan, tema yang diambil dalam seminar kali ini adalah The Changing Course Of Policy Failures And Policy Success : Sustaining Effective Policy In The Contemporary Governance Challenge, tema yang mengangkat kesuksesan dan problema pelaksanaan kebijakan dan administrasi publik di Indonesia. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama antara FISIP Universitas Jember dengan Indonesian Association for Public administration (IAPA).
Di hari pertama seminar, peserta mendapatkan pencerahan dari empat pemateri yang hadir, yakni Prof. Alex Brilantess, guru besar administrasi publik dari University of The Philippines, dan Owen Podger dari University of Canberra. Sementara pembicara dari dalam negeri yang hadir adalah Prof. Agus Pramusinto dari Universitas Gadjah Mada, dan Rachmat Hidayat dari FISIP Universitas Jember. “Hari kedua diisi dengan diskusi berbentuk parallel session, membahas artikel ilmiah yang sudah dikirimkan oleh peserta. Setelah melewati seleksi, panitia meloloskan 31 artikel ilmiah yang menyoroti berbagai aspek pelaksanaan kebijakan dan administrasi publik, dari pelaksanaan Sistem Administrasi Informasi Desa di Bondowoso, kebijakan wisata halal di Sumatera Barat, hingga efek pemberlakuan Layanan Pengadaan Secara Elektronik di Surabaya,” jelas Tree Setiyawan.
Sementara itu dalam presentasinya, Prof. Agus Pramusinto menjelaskan perkembangan kemajuan kebijakan publik di Indonedia, termasuk masalah yang masih dihadapi. Menurutnya, adanya kebijakan pemerintah yang mengalokasikan dana 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kebijakan jaminan kesehatan universal, pemberlakuan Standar Pelayanan Minimum (SPM) serta mendorong adanya inovasi layanan publik di kota dan kabupaten patut mendapatkan apresiasi. “Permasalahannya adalah, target SPM yang ditetapkan oleh kementerian di tingkat pusat seringkali terlalu tinggi sehingga sulit diimplementasikan oleh pemerintah daerah,” ungkap ketua Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik FISIPOL UGM ini.
Hasil kajian menarik juga disampaikan oleh Indonesianis, Owen Podger dari The Institute for Governance and Policy Analysis, University of Canberra, Australia. Owen Podger mengusulkan desentralisasi partai politik, dimana di setiap kabupaten dan kota terbuka kesempatan untuk mendirikan partai politik lokal mirip-mirip yang ada di provinsi Daerah Istimewa Aceh. Sementara itu koleganya, Rachmat Hidayat, pakar kebijakan dan administrasi publik FISIP Universitas Jember, mengingatkan bahwa kebijakan desentralisasi di Indonesia membutuhkan kemauan politik yang kuat dari pemerintah daerah. Namun kemauan politik ini tentunya harus diimbangi dengan akuntabilitas dan transparansi dalam rangka mensejahterakan masyarakat.
Kegiatan The 2nd International Seminar Series On Regional Dynamics (ISSRD) 2018 dibuka secara resmi oleh Ardiyanto, Dekan FISIP Universitas Jember. Dalam sambutan pembukaannya, dirinya bertekad untuk memberikan dukungan seluas-luasnya bagi pengembangan kehidupan atmosfer akademik di kampus FISIP, salah satunya dengan mendukung kegiatan seminar internasional seperti kali ini. Di sela-sela kesibukkan diskusi dan kajian ilmiah di bidang kebijakan dan administrasi publik, para peserta juga dihibur dengan kesenian wayang kulit yang dibawakan oleh Ki Aji Carito, yang membawakan cerita Semar Mbangun Kahyangan pada Selasa malam. (iim).
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]