Jember, 30 April 2021
Wakil Bupati Jember, KH. M. Balya Firjaun Barlaman memberikan tausiyah Ramadhan di Masjid Al Hikmah Universitas Jember (30/4). Kehadiran wakil bupati yang akrab disapa Gus Firjaun ini juga dalam rangka menyaksikan peluncuran Halal Center Universitas Jember. Saat membuka ceramahnya, Gus Firjaun memulai dengan mengajukan pertanyaan kepada hadirin yang mengikuti acara siraman rohani secara luring terbatas dan daring. “Siapakah kita?” Pertanyaan yang terlihat sederhana namun mengandung nilai filosofis yang tinggi.
Pengasuh Pondok Pesantren Ash Shiddiqi Putra, Talangsari, Jember, ini kemudian menjelaskan maksud lontaran pertanyaannya tersebut. “Siapakah kita? Kita adalah hamba Allah yang memiliki dua sifat yakni sifat sebagai hamba secara fisik yang harus menjalankan semua perintahnya. Kedua, sifat sebagai hamba secara psikis dimana kita wajib menerima apa pun keputusan Allah dengan ikhlas,” jelasnya. Kesimpulan dari pertanyaan tersebut adalah manusia pada dasarnya mahluk yang lemah dan bodoh tanpa pertolongan dari Tuhan. Kelemahan inilah yang membuat manusia gampang terpeleset ke jurang dosa.
Oleh karena itu Gus Firjaun lantas mengajak hadirin dan keluarga besar Universitas Jember untuk memanfaatkan momen Ramadhan sebagai sarana penebusan dosa, dengan cara menjalankan ibadah sesuai kemampuan masing-masing. “Mari di akhir bulan Ramadhan ini kita tingkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita, apalagi Allah menjanjikan Lailatul Qadar bagi ummat Islam yang nilai pahalanya setara ibadah selama seribu bulan,” ungkap Gus Firjaun. Tema kegiatan siraman rohani kali ini adalah “Meraih Keberkahan dan Ampunan Allah Melalui Kemuliaan Malam Lailatul Qadar”.
Sebelumnya dalam sambutan pembukaannya, Rektor Universitas Jember menyatakan rasa syukur atas dibukanya Halal Center Universitas Jember. Adanya fasilitas ini akan mewadahi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan riset dan kegiatan akademik lainnya di bidang ekonomi syariah di Universitas Jember. “Sudah ada empat kelompok riset di Universitas Jember yang fokus pada ekonomi syariah, juga dan dua desa binaan di Bondowoso yang menjadi lokasi pengabdian kepada masyarakat terkait penerapan ekonomi syariah. Termasuk kerjasama dengan Pemkab Lumajang untuk mengembangkan aplikasi zakat,” kata Iwan Taruna. (iim)