Jember, 15 November 2017
Universitas Jember bersiap berubah status dari perguruan tinggi Satuan Kerja (Satker) menjadi perguruan tinggi berstatus Badan Layanan Umum (BLU). Pernyataan ini disampaikan oleh Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember dalam pidato tahunan dalam Rapat Terbuka Senat Universitas Jember dalam rangka Dies Natalis ke 53 di gedung Soetardjo (15/11). Menurut Moh. Hasan, berubahnya status ini sejalan dengan perkembangan Universitas Jember yang makin pesat, ditandai dengan bertambahnya jumlah program studi, makin banyaknya mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan, serta besarnya anggaran yang dikelola. Bahkan kini Universitas Jember melebarkan sayap dengan membuka kampus di Bondowoso dan Lumajang.
“Jika pada tahun 2012 hanya ada 64 program studi, maka kini di tahun 2017 Universitas Jember sudah memiliki 99 program studi. Jumlah tersebut bakal bertambah dengan telah terbitnya ijin lima program studi baru yakni Program Studi Penyuluhan Pertanian, Peternakan, Teknik Lingkungan, Teknik Perminyakan dan Teknik Perkapalan. Padahal dalam Rencana Strategis Universitas Jember, target memiliki 100 program studi direncanakan baru tercapai pada tahun 2020,” jelas Moh. Hasan. Begitu pula dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dikelola kampus Tegalboto makin besar, tahun 2012 lalu sejumlah 48 milyar rupiah, kini di tahun 2017 melesat menjadi 240 milyar rupiah.
Perkembangan menggembirakan juga ditunjukkan di bidang lainnya, antara lain jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu menunjukkan peningkatan. Dari data wisuda periode III tahun akademik 2017/2018 lalu, 53 persen mahasiswa Universitas Jember lulus tepat waktu dengan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mencapai 3,12. Keberpihakan Kampus Tegalboto terhadap upaya memberikan kesempatan yang lebih luas bagi segenap lapisan masyarakat untuk mengakses pendidikan tinggi juga dibuktikan dengan komposisi asal mahasiswanya. Jumlah mahasiswa yang berasal dari keluarga menengah ke bawah mencapai 60,3 persen. Sementara dari keluarga menengah 37,6 persen dan sisanya yang 2,1 persen berasal dari keluarga kaya. Hingga saat ini, kampus Tegalboto telah meluluskan 92.661 lulusan yang sudah tersebar di seluruh nusantara bahkan di luar negeri.
Dalam kesempatan ini pula, Moh. Hasan meluncurkan aplikasi KAWANDA dan University Customer Care Center (UC3), serta perwajahan baru untuk website resmi Universitas Jember. “KAWANDA adalah aplikasi file storage bagi segenap sivitas akademika Universitas Jember sebagai antisipasi atas hilang atau rusaknya file-file penting akibat serangan virus dan malware ataupun ransomware yang semakin sering terjadi. Sementara UC3 sebagai itikad baik kita untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan internal dan eksternal,” imbuh Moh. Hasan yang didampingi oleh Sudarko, Kepala Unit Pelayanan Teknis Teknologi Informasi sebagai pengembang dan penanggungjawab aplikasi. Rektor juga berkesempatan memberikan potongan tumpeng kepada Ferry Fitria Ayu Andika, mahasiswa berprestasi Universitas Jember yang juga finalis Mahasiswa Berprestasi tingkat nasional 2017.
Rektor Universitas Jember selanjutnya secara simbolis memecahkan kendi sebagai tanda penanaman dua beringin yang bakal ditempatkan di pintu masuk gerbang kampus Universitas Jember. Sebelumnya pada hari Minggu (12/11) lalu dalam acara Family Gathering telah ditanam 400 bibit tanaman dari berbagai jenis sebagai salah satu upaya untuk tetap menjadikan keberadaan kampus Tegalboto sebagai green campus sekaligus sebagai paru-paru kota Jember. Terpilih sebagai Dies Reader dalam ulang tahun ke 53 Universitas Jember adalah Drs. Sudarko, PhD yang membawakan orasi ilmiah berjudul Pengendalian Mutu Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Berbasis Information and Communication Technology (ICT). (iim)