Jember, 20 November 2017
Universitas Jember fokus mengembangkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik. Pernyataan ini disampaikan oleh Prof. Dr. Achmad Subagyo saat membuka kegiatan seminar bertema Mencari Format Pemberdayaan Masyarakat Melalui KKN Tematik Yang Kolaboratif Dalam Pencapaian SDGs di Daerah dan Desa, yang digelar di Gedung Soetardjo (20/11). Menurut ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) ini, KKN dengan mengusung program tertentu atau tematik, dirasakan lebih terarah dan berkelanjutan sehingga hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dan pemerintah daerah setempat.
Prof. Achmad Subagyo lantas menjelaskan, melalui KKN tematik, Universitas Jember dapat mengimplementasikan hasil-hasil penelitian di kampus Tegalboto dengan lebih mudah, sementara bagi mahasiswa, pelaksanaan KKN lebih terarah mengingat program dan target sudah ditetapkan dengan jelas. Manfaat nyata juga dapat dirasakan masyarakat, termasuk terbukanya kesempatan besar untuk berkolaborasi lebih lanjut dengan pemerintah daerah. “Dan yang paling baru, kami akan meluncurkan KKN tematik pesantren,” kata pakar tepung Mocaf ini.
Penjelasan Ketua LP2M Universitas Jember kemudian ditambahi oleh Anwar, Sekertaris I yang siang itu turut hadir dalam acara seminar. Menurut Anwar, ide KKN tematik pesantren berasal dari kondisi nyata di Jember dan Besuki Raya yang memiliki banyak pesantren. Pesantren umumnya memiliki peran besar dalam kehidupan masyarakat sehingga biasanya pesantren menjadi acuan bagi masyarakat. “Pesantren bakal kami gandeng sebagai obyek, mitra dan fasilitator dalam KKN tematik. Sebagai obyek, mahasiswa bakal menggali apa yang menjadi potensi dan tantangan pesantren dan masyarakat sekitarnya. Sementara sebagai mitra dan fasilitator, pesantren kami ajak mensosialisasikan berbagai hasil penelitian kampus Tegalboto, dan turut memberikan solusi atas masalah yang ada di masyarakat sekitar,” urai Anwar.
Untuk memuluskan rencana KKN tematik pesantren, LP2M telah menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang menghadirkan para pengasuh pesantren di Jember yakni KH. Ahmad Rosyidi Pengasuh PP Miftahul Ulum, Glagah Wero. KH. Badrut Thamam, pengasuh PP Nurul Qurnain, Baletbaru, dan KH. Madini Farouq Pengasuh PP Riyadussholihin, Jember, pada 10 November lalu. “Untuk KKN tematik kami telah merancang dua skenario, mahasiswa akan menetap di pesantren atau di desa tempat pesantren berada. Harapannya mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu di kampus, dan sekaligus mendapatkan ilmu agama dari pesantren,” imbuh Anwar lagi. Rencananya KKN tematik pesantren bakal dimulai pada penerjunan KKN periode I tahun akademik 2017/2018 bulan Januari 2018 nanti di dua pesantren sebagai pilot project.
Sementara itu kegiatan seminar menghadirkan para pembicara antara lain Edy Budi Susilo, Asisten II pemerintah kabupaten Jember, dan Agung Trihandono, Asisten I pemerintah kabupaten Bodowoso. Keduanya membeberkan potensi dan tantangan yang dihadapi oleh kedua kabupaten, termasuk kemungkinan kolaborasi yang mungkin dilakukan melalui kegiatan KKN. Dari kalangan lembaga swadaya masyarakat tampil Wahyu Susilo, Direktur Eksekutif Migrant Care, dan Hamong Santono, senior program officer SDGs, Infid. Para peserta seminar yang merupakan mahasiswa calon peserta KKN periode I tahun sebanyak 800 orang juga mendapatkan materi dari Astrid Kartika, dari Departement of Foreign Affair & Trade Australia, kedutaan besar Australia di Indonesia.
“Dengan seminar kali ini, kami mengharapkan para mahasiswa yang akan mengikuti KKN periode I akan mendapatkan materi yang cukup untuk menjalankan program-program yang ada,” tutur Hermanto Rahman, koordinator Pusat Pemberdayaan LP2M yang hari itu menjadi moderator. Universitas Jember sendiri telah melaksanakan KKN tematik, antara lain KKN tematik membangun Sistem Administrasi Informasi Desa (SAID) yang merupakan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bondowoso dengan dukungan pemerintah Australia. Program KKN tematik Cinta Operasi dan Pemeliharaan (CINOP) bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan fokus pemeliharaan saluran irigasi, KKN tematik Desa Sejahtera Mandiri (DSM) bekerjasama dengan Kementerian Sosial yang memberdayakan keluarga Pra Sejahtera, serta KKN tematik Desa Buruh Migran (Desbumi) yang merupakan kolaborasi dengan Migrant Care. (iim/mun)