Jember, 27 November 2017
Istilah pembeli adalah raja tidak hanya sekedar slogan belaka. Pasalnya dalam dunia jual beli online seorang pembeli bisa membeli produk apa saja sembari tiduran dirumah dan menunggu barang dikirim ke rumah oleh kurir. Pembayaran pun bisa dilakukan melalui sebuah HP ataupun setelah barang diterima oelh pembeli.
“Saat ini pola belanja konsumen mulai berubah. Dulu mungkin orang-orang datang ke sebuah toko kemudian memilih barang yang ingin mereka beli. Saat pembeli cukup duduk manis saja dirumah sembari memegang smartphone mereka dan transaksi jual belipun terjadi,” demikian yang disampaikan oleh Fajar Wahyu wakil ketua Indonesia Marketing Association (IMA) Wilayah Jember dalam acara IMA Goes To Campus di gedung Soetardjo Universitas Jember, (27/11).
Fajar mengatakan, perubahan perilaku konsumen yang terjadi ini diakibatkan oleh maraknya para pelaku bisnis yang mulai menjual produknya secara online.
“Entah itu yang jualan melalui market place, website, sosmed ataupun media online lain yang sangat memanjakan konsumen tidak hanya dengan potongan harga hingga 50 persen. Tengok saja iklan beberapa toko online akhir-akhir ini mereka tidak hanya memberikan gratis pengiriman namun juga memberikan cash back hingga 20 persen,” ujar Fajar.
Bergesernya pola perilaku konsumen menurut Fajar akan berdampak pada perubahan konsep dan filosofi teknik marketing. Karena menurutnya, jika yang semula penjual menghadapi calon pembeli secara langsung saat ini itu tidak lagi terjadi.
“Memang tidak semuanya demikian masih banyak orang yang suka belanja secara ofline. Namun kita harus menyiapkan para generasi muda untuk menghadapi pasar online. Jika semula kita menawarkan produk secara langusng kedepan mungkin kita hanya akan mendapatkan gambaran produk melalui narasi yang tertera dalam keterangan foto produk yang ingin kita beli,” imbuhnya lagi.
Dalam acara yang dihadiri 600 mahasiswa dari seluruh Perguruan Tinggi yang ada di Kabupaten Jember ini Fajar juga menghimbau kepada para mahasiswa agar mulai memikirkan usaha apa yang akan mereka lakukan. Karena menurutnya, pada era pasar bebas ASEAN ini mahasiswa dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam membangun bisnis.
“Selain itu bisnis yang dilakukan juga harus ramah teknologi sehingga memudahkan para calon customer untuk mendapatkan informasi mengenai produk atau jasa yang dijual dan mudah juga dalam melakukan transaksi,” lanjut Fajar.
Fajar menjelaskan, IMA bersama Universitas Jember akan serius dalam mengawal para mahasiswa agar mereka mampu bersaing dalam pasar ASEAN. Keseriusan ini kemudian diwujudkan dalam penandatanganan MoU antara IMA dengan Universitas Jember.
“IMA bersama Rektor Universitas Jember telah bersama-sama sepakat untuk saling bekerja sama dalam pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kami berharap dengan adanya MoU ini akan melahirkan para generasi yang siap dalam menghadapi pasar ASEAN,” pungkasnya. (moen)