Jember, 7 Desember 2017
Tidak selamanya polisi selalu identik dengan sosok yang tegas dan disiplin, ternyata polisi juga bisa tampil dengan gaya serius tapi santai, bahkan penuh canda. Sosok seperti ini ditunjukkan oleh AKBP. Dr. Dody Eko Wijayanto, SH., M.Hum, Kepala Bagian Pembinaan dan Operasional Direktorat Bimbingan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Jawa Timur, saat memberikan kuliah umum bertema Membangun Revolusi Bangsa, Menjawab Tantangan Jaman di aula lantai 3 gedung rektorat dr. R. Achmad di hadapan perwakilan mahasiswa PTN dan PTS se Besuki Raya (6/12). Anggota Bhayangkara yang juga budayawan ini dengan gaya yang interaktif berhasil menarik perhatian hadirin.
“Walaupun kecanggihan teknologi sudah makin maju, tapi rasa nasionalisme dan nilai-nilai luhur seperti gotong royong tetap harus dijaga oleh genegrasi muda khususnya mahasiswa, yang nanti bakal menjadi pemimpin bangsa,” jelas AKBP. Dr. Dody Eko Wijayanto. Dirinya juga meminta mahasiswa selalu aktif berkreasi, inovatif sambil terus menjaga pergaulan agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan Narkoba dan sex bebas, serta ajaran radikal. Perwira Polri yang juga seorang dai ini lantas menjelaskan revolusi mental yang telah menjadi program pemerintah saat ini.
Ditemui di sela-sela acara, AKBP. Dr. Dody Eko Wijayanto, menjelaskan jika kegiatan kuliah umum seperti yang digelar di Kampus Tegalboto adalah salah satu usaha Polri khususnya Ditbinmas Polda Jatim untuk menjalin kerjasama dengan segenap elemen masyarakat khsusunya perguruan tinggi, sekaligus menggali informasi, masukan dan kritik. Disinggung mengenai gayanya yang atraktif, AKBP. Dody Eko Wijayanto menjelaskan jika selain dituntut bersikap tegas, anggota Polri harus tetap mengedepankan sisi humanis. “Anggota Polri jangan lupa dengan 3S, Senyum, Sapa dan Salam,” imbuh pria yang juga dosen dan dalang ini lagi.
Sebelumnya dalam sambutannya, Prof. M. Sulthon, Wakil Rektor III Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas Universitas Jember mengapresiasi kegiatan kuliah umum kali ini. Menurutnya, mahasiswa saat ini dituntut memiliki kompetensi global, yakni kemampuan untuk menguasai disiplin ilmu lain di luar apa yang tengah dipelajarinya. “Kuliah umum kali ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mendapatkan tambahan ilmu dari pihak yang berkompeten, apalagi tema yang diusung sesuai dengan kondisi bangsa,” kata Prof. Dr. M. Sulthon. Selepas pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh Dr. Sukidin, MPd, yang juga adalah Wakil Dekan III FKIP Universitas Jember. (nis/iim)