[:id]Perpustakaan Universitas Jember Terus Kembangkan Layanan Berbasis Online[:]

[:id][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Jember, 16 Maret 2018

Kemajuan ilmu pengetahuan khususnya di bidang teknologi informasi membuka berbagai inovasi baru, termasuk di dunia perpustakaan. Bukan tidak mungkin nanti tidak ada lagi antrean mengembalikan buku atau kesulitan mencari buku yang diincar, yang ada tinggal klik lantas data buku yang dicari akan muncul. “Bahkan kami berangan-angan, nantinya Perpustakaan Universitas Jember memiliki layanan Go Book atau apalah namanya. Layanan dimana pemustaka tinggal klik pilih buku dan kemudian buku akan diantar,” ujar Ida Widiastuti, Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Jember memulai perbincangan di tengah kegiatan bazaar buku murah dalam rangka Pesta Literasi 2018 di gedung UPT Perpustakaan Universitas Jember (16/3).

Ide yang dilontarkan oleh Ida bukan tanpa alasan, sebab dari data yang ada, pengujung UPT Perpustakaan secara online kian hari makin besar, mengalahkan pengunjung yang datang langsung ke gedung Perpustakaan. “Setiap harinya ada 800 hingga 1.000 pengunjung di perpustakaan kita, sementara pengunjung secara online melonjak menjadi 67 ribuan pengunjung perbulannya. Data bulan Februari lalu saja tercatat sudah ada 65.171 pengunjung secara online,” jelas Ida. Makin banyaknya pengunjung Perpustakaan Universitas Jember secara online ini tidak lepas karena makin banyaknya koleksi digital yang dimiliki. “Selain menyediakan repository skripsi, tesis dan hasil penelitian, saat ini kami berlangganan 3.200 e-journal dengan jutaan artikel, ada juga 10 ribu buku digital. Kami juga terus menambah koleksi buku, rencananya tahun ini ada tambahan tujuh ribu buku lagi untuk menambah koleksi 331.448 buku yang sudah ada,” imbuh pustakawan asal Garut ini.

UPT Perpustakaan Universitas Jember juga terus memperbaiki sistem pengolahan koleksi dan meningkatkan pelayanan yang ada. Mulai tahun ini Ida dan kawan-kawan mempersiapkan penerapan aplikasi Senayan Library Information Management (SLIM) yang digagas oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Semula mereka menggunakan aplikasi SirsiDinyx buatan luar negeri, namun akhirnya memutuskan berpindah menggunakan aplikasi berbasis open source karya anak bangsa sendiri. “Jika menggunakan aplikasi produk luar negeri biayanya lumayan besar, setiap tahun untuk pemeliharaan saja mencapai 300 juta rupiah, belum lagi biaya mendatangkan teknisi jika ada problem,” kata Ida.

Menurut  Ida, memakai aplikasi SLIM yang berbasis open source memiliki banyak keuntungan, antara lain memungkinkan munculnya aplikasi turunan baru hasil kreasi para pustakawan sendiri, serta dapat terhubung dengan perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sesama pengguna aplikasi SLIM. “Jika ada masalah terkait pengolahan koleksi atau layanan perpustakaan, maka tinggal lempar di forum diskusi SLIM, maka akan banyak yang memberikan solusi. Anggota Perpustakaan Universitas Jember pun dapat meminjam buku, atau mengakses koleksi digital di perpustakaan lain khususnya di Jawa Timur dengan mudah, begitu pula sebaliknya.” Sebagai informasi saat ini terdapat 45 ribu lebih anggota Perpustakaan Universitas Jember, baik sivitas akademika kampus Tegalboto maupun masyarakat Jember dan sekitarnya.

UPT Perpustakaan Universitas Jember juga tengah membantu pengembangan ruang baca yang ada di tiap fakultas. Pasalnya selama ini ruang baca belum digarap dengan serius, padahal dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, kebutuhan referensi baik buku maupun jurnal dapat difasilitasi di ruang baca masing-masing fakultas, sehingga mendekatkan layanan perpustakaan kepada pemustaka.  “Untuk saat ini ada empat ruang baca yang akan menjadi percontohan, yakni ruang baca di Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Gigi, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat,” urai Ida Widiastuti lagi. Untuk mewujudkan ruang baca yang baik, dirinya siap mengerahkan lima belas pustakawan yang ada untuk membina petugas ruang baca di tiap fakultas.

Ditemui di tempat terpisah, Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember mendukung inovasi dan jalinan kerjasama yang dijalankan oleh UPT Perpustakaan. Menurutnya kerjasama antar perpustakaan PTN di Jawa Timur memang menjadi salah satu perhatian para rektor PTN yang tergabung dalam Paguyuban Rektor PTN Jawa Timur. “Salah satu hasil pembahasan dalam Paguyuban Rektor PTN Jawa Timur adalah pembentukan konsorsium untuk berlangganan e-journal dan e-book. Awalnya tiap-tiap PTN berlangganan sendiri e-journal dan e-book, jika ditotal dapat menghabiskan dana hingga 25 milyar rupiah. Namun dengan pembentukan konsorsium, maka harga langganan e-journal dan e-book untuk 10 PTN di Jawa Timur hanya menghabiskan dana kurang lebih 8 milyar rupiah saja,” ujar Moh. Hasan yang juga adalah Ketua Paguyuban Rektor PTN Jawa Timur ini. (iim)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][:]

Skip to content