[:id][vc_row][vc_column][vc_column_text]
Jember, 26 Maret 2018
Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah sekaligus belajar bisa dilakukan di mana saja, seperti yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Jember. Mereka turun berbaur memberikan penyuluhan, dan layanan periksa gigi gratis bagi masyarakat Jember yang tengah berolahraga pagi sambil menikmati fasilitas hari tanpa kendaraan bermotor (car free day) di seputaran alun-alun Jember (25/3). Tujuan para mahasiswa rumpun kesehatan ini memiliki kemiripan, jika mahasiswa FKM memberikan penyuluhan terkait pencegahan penyakit Tuberkolosis (TBC) dalam rangka Peringatan Hari TBC Sedunia yang diperingati tiap tanggal 24 Maret, para mahasiswa FKG memperingati World Oral Health Day (WOHD) yang jatuh tiap tanggal 20 Maret. Kehadiran mahasiswa kampus Tegalboto membuat suasana Minggu pagi di alun-alun terasa berbeda.
“Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita TBC terbesar ke dua di dunia, sementara Jawa Timur adalah provinsi dengan jumlah penderita TBC terbesar ke dua di Indonesia, dan Jember adalah kota dengan jumlah penderita TBC kedua terbesar di Jawa Timur. Fakta ini menggugah kami untuk memberikan penyuluhan kepada warga Jember agar waspada terhadap TBC, bagaimana mencegah serta mengobatinya. Ingat penyakit TBC dapat menimbulkan kematian,” ujar Abdul Basith, koordinator kegiatan Peringatan Hari TBC Sedunia. Pagi itu Abdul Basith memimpin seratusan mahasiswa FKM yang dibantu beberapa kelompok komunitas di Jember seperti komunitas Jember Inline Skateboard.
Para mahasiswa FKM berkeliling alun-alun memberikan brosur pencegahan dan pengobatan penyakit TBC sambil menyapa warga Jember yang banyak tertarik berdiskusi mengenai penyakit, yang sebenarnya dapat dicegah dengan gaya hidup sehat serta menjaga kebersihan lingkungan ini. Tampak diantara mahasiswa adalah Irma Prasetyowati, Dekan FKM Universitas Jember. “Sengaja kami pilih kegiatan hari tanpa kendaraan bermotor di alun-alun sebagai ajang memberikan penyuluhan bahaya penyakit TBC, karena menjadi lokasi konsentrasi warga dari berbagai lapisan, lokasi olahraga, serta suasananya santai. Kami harapkan informasi yang disampaikan oleh mahasiswa bisa diterima warga Jember. Harapannya masalah kesehatan menjadi perhatian semua pihak, bukan pemerintah saja,” tutur Irma Prasetyowati.
Sedikit berbeda dengan koleganya, para mahasiswa FKG memilih mendirikan tenda guna memberikan layanan pemeriksaan gigi kepada warga yang memenuhi alun-alun Jember. “Sedari buka tadi sudah ada 20 pasien yang memeriksakan kondisi kesehatan giginya. Rata-rata penyakit gigi yang kami temukan adalah karang gigi dan gigi berlubang,” jelas Dania Kartika Sari, mahasiswa FKG yang menjadi koordinator kegiatan. Pagi itu Dania dibantu oleh 50 orang mahasiswa FKG yang dengan sabar memberikan layanan pemeriksaan gigi, dan layanan kesehatan lain semisal pemeriksaan tekanan darah.
Selain melayani pemeriksaan gigi gratis, Dania dan kawan-kawannya memperkenalkan apa itu FKG dengan membuka pameran kecil yang mempertunjukkan berbagai alat-alat yang dipakai dalam pemeriksaan gigi. Pameran ini menarik banyak pengunjung, terutama anak-anak yang kebetulan turut meramaikan alun-alun, apalagi ada hadiah berupa sikat gigi dan pasta gigi dari sponsor. “Untuk pasien yang kebetulan perlu penanganan lebih lanjut, kami anjurkan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut FKG Universitas Jember,” pungkas Dania yang terlihat sibuk pagi itu. (iim)
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][:]