[:id][vc_row][vc_column][vc_column_text]Jember, 27 Maret 2018
Tim debat konstitusi Fakultas Hukum (FH) Universitas Jember menjadi juara lomba debat konstitusi tingkat Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Surabaya (23-24/3). Arek-arek Kampus Tegalboto menyisihkan tiga tim lainnya dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Brawijaya (UB) Malang, dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Uniknya, selain memperoleh uang pembinaan, tim debat konstitusi FH Universitas Jember malah mendapatkan tawaran dari salah satu juri yang merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk bergabung ke dalam partai politiknya. Dengan keberhasilan ini, tim debat konstitusi FH Universitas Jember mewakili Provinsi Jawa Timur maju ke lomba debat konstitusi tingkat nasional bulan Agustus nanti.
“Jika juri yang berasal dari anggota DPR menawari kami untuk bergabung ke parpolnya, juri yang berasal dari Sekertariat Jenderal MPR menawari kami jadi tim ahli setelah lulus nanti,” ujar Moch. Musta’anul Khusni, salah satu anggota tim saat bertandang ke Humas Universitas Jember (27/3). Anul, begitu panggilan akrabnya, menceritakan pengalamannya saat berlomba bersama dua koleganya, Habiburrohman dan Noni Aulia. “Ada enam juri yang bertugas, mereka mewakili unsur DPR, unsur Dewan Perwakilan Daerah atau DPD, dan Sekertariat Jenderal MPR. Mereka sebelumnya sudah menetapkan enam tema debat, yakni penyetaraan DPD setara dengan DPR, amandemen ke lima UUD, sidang tahunan MPR, pemilihan gubernur oleh DPRD, penunjukkan kepala daerah oleh presiden, dan ketetapan MPR yang bersifat mengatur,” kata Anul lagi.
Di babak awal, tim debat konstitusi FH Universitas Jember langsung bertemu lawan berat, tim UMM yang pernah menjadi juara di ajang debat konstitusi sebelumnya. “Saat bertemu tim UMM, kami mendapatkan undian sebagai tim yang mendukung konsep penyetaraan DPD setara dengan DPR. Debat berlangsung seru hingga akhirnya tiga juri memilih kami, sementara tiga juri lainnya memilih tim UMM. Karena kedudukan sama kuat, diputuskan pemenang ditentukan melalui penghitungan nilai yang diberikan oleh masing-masing juri. Alhamdulillah nilai total kami lebih tinggi dari tim UMM,” jelas Habiburrohman yang dalam tim bertugas menyampaikan argumentasi dari sisi filosofis historis, rekannya Anul kebagian tugas menyiapkan argumentasi dari sisi sosiologis empiris. Sementara Noni, satu-satunya anggota perempuan berkutat pada bidang normatif yuridis.
Pengalaman di babak pertama membuat tim debat konstitusi FH Universitas Jember makin matang, buktinya saat bertemu tim Universitas Brawijaya dan Universitas Airlangga, trio Anul, Habib dan Noni mengalahkan lawan-lawannya dengan meyakinkan. Ketiganya melibas tim Universitas Brawijaya dengan angka 6-0, sementara tim Universitas Airlangga mereka singkirkan dengan angka 5-1. “Kuncinya mendalami materi serta berlatih terus. Jika kami ada di posisi yang mendukung tema, maka kami mengutarakan inovasi dan evaluasi. Sementara jika kami mendapatkan undian di posisi kontra, maka kami menyodorkan ide-ide baru terkait tema. Dan yang penting argumentasi wajib disampaikan dengan bahasa yang baik dan benar serta harus ada solusi,” jelas Anul.
Kini Anul, Habib dan Noni terus berlatih guna mempersiapkan diri mewakili Jawa Timur di ajang debat konstitusi MPR tingkat nasional. Mereka bakal bertanding dengan perwakilan 33 provinsi lainnya ditambah juara debat konstitusi tahun lalu, tim debat konstitusi Universitas Parahyangan Bandung. “Kami berlatih seminggu sekali dengan bantuan kawan-kawan yang bergabung dalam UKM Forum Kajian Konstitusi dan Hukum, serta diawasi oleh empat dosen FH. Semoga kami mampu membawa nama almamater dan Provinsi Jawa Timur di tingkat nasional,” pungkas Habiburrohman. (iim)[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][:]