[:id][vc_row][vc_column][vc_column_text]
Jember, 2 April 2018
Dunia pendidikan tinggi kini menghadapi perubahan terutama dengan makin berkembangnya kecanggihan teknologi informasi, kini telah datang era revolusi industri 4.0 beserta era disruptif. Kampus bukan lagi satu-satunya tempat menimba ilmu karena perkuliahan bisa diadakan dimana saja, karena kegiatan perkuliahan sudah tidak lagi dibatasi oleh sekat daerah dan batas negara. Namun semua kecanggihan tadi bakal tiada gunanya jika tidak dilandasi keimanan. Peringatan ini disampaikan oleh M. Nasir, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) saat memberikan sambutan dalam kegiatan khataman Al Qur’an dalam rangka Nusantara Mengaji di masjid Al Hikmah, Kampus Tegalboto, Universitas Jember (31/3).
Kecanggihan teknologi yang mempermudah proses belajar mengajar ini hendaknya disikapi dengan bijaksana sehingga menjadi sarana untuk mengukir prestasi, dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemanfaatan khalayak luas. Bahkan mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan bukan sebaliknya, malah disalahgunakan. Saat memberikan sambutan M. Nasir lantas mengingatkan para hadirin dengan menyitir sebuah hadist Nabi SAW, yang berbunyi Barangsiapa yang bertambah ilmunya tapi tidak bertambah hidayahnya, maka dia tidak bertambah dekat kepada Allah melainkan bertambah jauh. Kegiatan Nusantara Mengaji yang digelar oleh Universitas Jember diisi dengan pembacaan Al Qur’an 30 juz dan sholawat Nabi oleh para dosen, para mahasiswa khususnya mahasiswa penghafal Al Qur’an, dan karyawan Kampus Tegalboto.
“Salah satu cara yang ditempuh oleh Kemenristekdikti untuk mempersiapkan dosen, mahasiswa dan karyawan menghadapi berbagai perubahan dan era revolusi 4.0 adalah dengan memperdalam ajaran agamanya masing-masing. Contohnya bagi ummat Islam dengan kegiatan Nusantara Mengaji, semoga dengan Khataman Al Qur’an kita semua akan mendapatkan syafaat Al Quran, akan mendapatkan kelancaran dalam aktivitas sehari-hari, dan negara Indonesia yang kita cintai ini akan semakin maju,” tutur M. Nasir. Menteri yang juga guru besar Akuntansi ini lantas memuji langkah Kampus Tegalboto memfasilitasi mahasiswa yang memiliki kemampuan menghafal Al Qur’an.
Sementara itu dalam laporannya, Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember menjelaskan jika hingga saat ini Universitas Jember membina 125 mahasiswa yang adalah penghafal Al Qur’an. Mereka mendapatkan pembinaan agar hafalannya makin meningkat. “Universitas Jember mendorong agar semua mahasiswa memperdalam ajaran agamanya masing-masing melalui banyak jalan, misalnya melalui Unit Kegiatan Mahasiswa Kerokhanian. Bagi yang muslim, masjid Al Hikmah menjadi pusatnya dengan berbagai kegiatan mulai kajian fiqh, pembentukan Komunitas Pecinta Al Qur’an atau Kompaq hingga khataman Al Qur’an setiap hari Jumat pagi. Harapannya selama menuntut ilmu di Kampus Tegalboto para mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu dunia namun juga bekal akhirat,” jelas Moh. Hasan. (iim)
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][:]