[:id]Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Proposal PKM, Universitas Jember Gelar PENDEKAR PKM[:]

[:id][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Jember, 21 April 2018

Guna meningkatkan kualitas dan kuantitas proposal yang dikirimkan ke ajang tahunan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Universitas Jember melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) menggelar kegiatan PENDEKAR PKM, akronim dari Pendampingan Intensif Kandidat Peserta Program Kreativitas Mahasiswa, selama dua hari (21-22/4) di Agrotechno Park Jubung, Jember. Sebanyak 250 mahasiswa dari 68 tim digembleng dengan materi motivasi untuk berprestasi, pengenalan PKM, cara menyusun proposal PKM, pengembangan ide kreatif, hingga metode penelitian. Sementara di hari kedua, para mahasiswa kampus Tegalboto, para calon peserta PKM 2019 ini dibekali dengan materi leaderships building, capacity building, dan self development yang diberikan dengan metode pelatihan outbond.

Menurut Prof. Achmad Subagio, Ketua LP2M Universitas Jember, pihaknya sengaja lebih dini menjaring ide kreatif dan mendampingi para mahasiswa secara intensif agar semakin banyak proposal yang lolos ke ajang PKM yang diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. “Harapannya, pada saat pendaftaran PKM 2019 dibuka pada sekitar bulan Oktober 2018 nanti, proposal yang dikirim adalah proposal yang sudah siap bertanding dengan proposal dari seluruh perguruan tinggi seluruh Indonesia,” ujarnya saat membuka kegiatan. Untuk diketahui untuk ajang PKM tahun 2018 ini, Universitas Jember meloloskan 35 proposal.

Guru besar di Fakultas Teknologi Pertanian ini lantas menambahkan, selain mendampingi mahasiswa dalam menyusun proposal PKM, kegiatan ini bertujuan untuk membangun budaya ilmiah, menumbuhkembangkan kreativitas serta kemampuan adaptif di kalangan mahasiswa kampus Tegalboto. “Sengaja kami gelar di fasilitas Agrotechno Park Jubung sebagai pengenalan kepada mahasiswa bahwa di sini akan dibangun fasilitas pengembangan perusahaan pemula atau start up yang berbasis teknologi. Insyaallah tahun ini pembangunan fasilitasnya bakal dimulai dengan bantuan dari Islamic Development Bank,” imbuh pakar tepung singkong ini.

Sementara itu Retno Utami, ketua panitia kegiatan menjelaskan, proses penjaringan ide kreatif sudah dimulai semenjak dua bulan lalu dan berakhir pada 13 April lalu. “Sebenarnya ada 255 ide kreatif yang masuk, namun setelah diseleksi akhirnya terpilih 68 ide kreatif yang akan kami bantu hingga menjadi proposal yang siap bertarung di PKM 2019 nanti. Kami sudah membentuk tim yang akan bekerja selama lima bulan ke depan mendampingi 68 tim yang ada,” jelas dosen di Fakultas Teknik ini. Untuk diketahui ada tujuh kategori yang dilombakan dalam PKM, yakni kategori penelitian, kewirausahaan, pengabdian kepada masyarakat, penerapan teknologi, karsa cipta, gagasan tertulis, dan artikel ilmiah.

Kegiatan PENDEKAR PKM disambut baik oleh mahasiswa yang turut serta, salah satunya Andra Shahab, mahasiswa Fakultas Pertanian yang mengajukan ide rancang bangun teknologi integrated box fish dengan energi angin. “Ide kami berawal dari melihat kondisi nelayan di Watu Ulo dan Puger yang kesulitan mengawetkan hasil tangkapannya. Dengan alat yang tengah dirancang ini, kami membuat alat pengasap ikan dengan tenaga angin dan surya yang dapat dipasang di kapal nelayan, sehingga ikan yang ditangkap tinggal dimasukkan ke alat ini sehingga dapat awet hingga nelayan mendarat. Semoga ide kami lolos dalam PKM 2019 nanti,” kata Andra yang merancang alatnya bersama dua koleganya, Faqih Badriansyah dan Novia Ika. (iim)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][:]

Skip to content